Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Stephanie, Penyintas Covid-19 dari Klaster Keluarga yang Sempat Alami False Negative Hasil Swab

Kompas.com - 29/01/2021, 18:20 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Hasil negatif dari tes swab yang masyarakat lakukan bukan jaminan bahwa orang tersebut tidak terpapar Covid-19.

Hal itu menjadi pengalaman dari keluarga Stephanie Rebecca, warga Bekasi, Jawa Barat, yang baru saja pulih dari Covid-19.

Stephanie terpapar Covid-19 dari klaster keluarga. Dia tertular dari asisten rumah tangga (ART) yang pergi mudik di akhir tahun 2020.

Baca juga: Cerita Arif Yahya Pasien Klaster Liburan: Saya Dulu Tidak Percaya Covid-19 Ada

Sang ART, kata Stephanie, dinyatakan positif Covid-19 setelah menjalani swab antigen.

"Saya dan keluarga tes swab PCR pada 11 Januari atau empat hari setelah ART di rumah dinyatakan positif. Kami sekeluarga sengaja baru melakukan tes empat hari kemudian karena, menurut literasi yang kami baca, memang sebaiknya diberi jeda waktu untuk PCR swab karena virus juga perlu waktu untuk inkubasi," kata Stephanie kepada Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Stephanie kemudian dinyatakan positif dua hari setelah menjalani tes swab. Tak hanya dirinya, anak ketiganya yang masih berusia 2,5 tahun juga terpapar virus SARS-COV-2 di waktu yang sama.

"Saya dan anak saya yang paling kecil dinyatakan positif Covid-19 pada 13 Januari. Dua anak tertua saya negatif," lanjut ibu dari tiga anak tersebut.

Diakui Stephanie, sementara anaknya tidak mengalami gejala, dirinya menderita sejumlah gejala sehingga kondisinya menurun dan harus diopname di rumah sakit.

"Awalnya kami putuskan isolasi mandiri di rumah. Tapi, tanggal 13 Januari malam, badan saya semakin drop. Muntah-muntah juga. Saturasi oksigen semakin turun. Akhirnya, malam itu juga dibawa ke RS Hermina, Bekasi, masuk ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) dan diputuskan harus dirawat," ceritanya.

Suami alami hasil false negative

Tak cukup Stephanie dan anaknya, sang suami kemudian juga dinyatakan positif Covid-19.

Akan tetapi, menurut Stephanie, suaminya sempat dinyatakan negatif Covid-19.

"Setelah ART saya dinyatakan positif pada 7 Januari, suami saya yang otomatis menyandang gelar 'kontak erat' kemudian tes swab pada 8 Januari sesuai protap dari kantornya. Sebenarnya kan belum 24 jam. Hasilnya keluar tiga hari kemudian yang adalah negatif," papar Stephanie.

"Senang dong kita semua. Setidaknya ada satu orang aman nih di rumah. Tapi, saya kemudian curiga karena dia ngeluh ada pusing walau tidak demam. Saya minta suami tes antigen tanggal 13 Januari sore. Hasilnya? Negatif lagi," katanya.

Baca juga: Kegundahan Amelia, Dokter yang Terpaksa Memilih Pasien karena Ruang ICU Khusus Covid-19 Penuh

Ketika Stephanie telah diopname, ia mengetahui sang suami mulai demam dan flu pada 14 Januari.

"Saya kemudian minta suami untuk tes PCR lagi pada 15 Januari. Ternyata, hasilnya positif," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com