Arya menilai, permintaan maaf dari Eiger mungkin tak lantas menuntaskan segalanya lantaran persepsi publik kadung terbentuk.
Akan tetapi, ia menyoroti banyaknya tanggapan netizen yang sesungguhnya positif terhadap Ronny Lukito, CEO Eiger.
"Publik mungkin cepat melupakan, tapi persepsi kadung terbentuk. Yang menarik, CEO Eiger adalah sosok yang 'kuat' di mata publik, hasil dari storytelling yang dibangun sejak lama tentang beliau dan community relations yang kuat. Jadi saat kasus ini terjadi, banyak netizen justru 'membela' dengan semacam: 'Pak Ronny yang bangun susah payah, dirusak sama karyawan'. Karenanya, Eiger jadi kuat juga karena sosok personal," ungkapnya.
Arya pun menyarankan agar Eiger membalikkan keadaan dengan menerapkan cara PR yang tepat.
"Sekadar saran, krisis itu juga peluang. Selalu ada cara untuk mengubah kendala jadi kendali," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.