Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GeNose Mulai Digunakan di Stasiun, Warga: Murah Sih, tapi Efektif?

Kompas.com - 03/02/2021, 21:15 WIB
Rosiana Haryanti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

 

Perlu riset pihak ketiga

Sedangkan Nanda, warga Kemandoran, Jakarta Selatan setuju dengan langkah Pemerintah untuk menerapkan GeNose di stasiun. Sebab menurutnya, harga tes dengan alat ini jauh lebih murah.

Bahkan menurut Nanda, GeNose bisa dijadikan pilihan tes serta meningkatkan pelacakan bagi para penumpang kereta jarak jauh.

"Setuju aja sih. Untuk meningkatkan tracing GeNose bisa jadi pilihan. Toh secara harga lebih murah dibanding swab antigen atau PCR," kata Nanda.

Kendati setuju dengan rencana ini, namun Nanda mengaku ragu dengan akurasi GeNose. Menurutnya, masih diperlukan pihak ketiga untuk lebih meyakinkan masyarakat bahwa alat tersebut efektif untuk screening awal.

Baca juga: Penumpang KA Disarankan Tes GeNose Sehari Sebelum Keberangkatan

"Kalau akurasinya masih ragu. Masih butuh riset pihak ketiga yang lebih meyakinkan," tutur Nanda.

Sebagai informasi, tarif yang dikenakan saat tahap uji coba sebesar Rp 20.000. Tarif tersebut lebih murah dibanding dengan tarif rapid tes antigen di stasiun yang harganya mencapai Rp 105.000.

Menurut Joni, alat ini bisa digunakan sebagai alternatif pemeriksaan Covid--19. Dengan hadirnya alat ini, maka layanan rapid antigen di stasiun bukan berarti ditiadakan. Layanan rapid test antigen di stasiun masih tersedia di 46 stasiun di Pulau Jawa dan Sumatera.

Dia berharap, kehadiran layanan ini semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19.

Baca juga: Berlaku 5 Februari, Tarif Tes Genose C19 di Stasiun Pasar Senen Rp 20.000

"Sehingga lebih mempercepat pencegahan penularan Covid-19 dan menjadikan moda transportasi kereta api yang makin nyaman, aman, dan sehat," ucap Joni.

Sebagai informasi, GeNose C19 merupakan alat screening Covid-19 yang dibuat oleh peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Adapun cara kerjanya adalah dengan meniru hidung manusia dengan memanfaatkan sistem penginderaan (larik sensor gas) dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) untuk membedakan pola senyawa yang dideteksi.

Alat ini diklaim dapat melakukan screening melalui embusan napas seseorang untuk mendeteksi keberadaan virus Covid-19.

Perangkat GeNose yang dikombinasikan dengan software AI terlatih untuk membedakan sampel napas orang yang diduga terinfeksi Covid-19 atau negatif Covid-19.

GeNose saat ini telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan Nomor Kemenkes RI AKD 20401022883. Alat tersebut juga telah ditetapkan sebagai syarat kesehatan bagi individu yang melakukan perjalanan melalui Surat Edaran Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 5 Tahun 2021 dan Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 11 Tahun 2021.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Tahapan Pemeriksaan Covid-19 Menggunakan GeNose

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com