Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2021, 18:10 WIB
Walda Marison,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bekasi melakukan upaya jemput bola untuk mendapatkan donor darah di masa pandemi Covid-19.

Bentuk nyata upaya jemput bola yang dilakukan PMI Kota Bekasi adalah membangun posko pengambilan darah di Galeri Metropolitan Mall.

Bukan tanpa alasan tempat pengambilan darah ditempatkan di mal. Menurut Liza, belakang masyarakat lebih sering bepergian ke pusat perbelanjaan pada saat pandemi. Namun, sedikit yang mau datang ke PMI untuk mendermakan darahnya.

Baca juga: Sejak Pandemi Covid-19, Donor Darah di PMI Kota Bekasi Turun 80 Persen

"Kita siapkan tempat di Galeri Metropolitan Mall. Karena kita lihat banyak pengunjung malah ke mal, tapi ke PMI enggak berani," kata dia saat dikonfirmasi, Jumat (5/2/2021).

Selain itu, PMI Kota Bekasi juga menggunakan mobil donor darah untuk berkeliling ke beberapa wilayah guna menggapai para pendonor. Wilayah yang akan didatangi mobil PMI akan diinformasikan melalui media sosial PMI Kota Bekasi.

Dengan upaya itu, Liza berharap semakin banyak warga yang akan mendonorkan darahnya sehingga persediaan kantong darah pun mencukupi.

Baca juga: Petugas PMI Kota Bekasi Diberi Pelatihan Pengambilan Plasma Konvalesen

Pendonor berkurang selama pandemi

Selama 2020, Liza mengungkap adanya penurunan jumlah pendonor darah. Penurunan mulai terasa ketika pandemi Covid-19 terjadi.

"Jadi dari awal itu untuk turun drastis itu sampai 80 persen dari bulan awal Maret 2020 dengan adanya corona," kata Liza.

Seiring berjalannya waktu, tepatnya di pertengahan 2020, pelan-pelan jumlah pendonor mulai bertambah walau tak siginifikan.

Namun, memasuki pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), jumlah pendonor kembali menurun.

"Contohnya beberapa hari ini dalam seminggu kita hanya dapat 30-40 kantong. Itu sampai malam," kata Liza.

Kantong-kantong tersebut pun kadang bisa habis dalam satu hari. Banyak rumah sakit di Kota Bekasi yang membutuhkan darah untuk penyakit tertentu.

"Untuk semuanya, termasuk untuk penyakit anemia, cuci darah, pendarahan dan DBD dan lain lain," kata dia.

Menurut Liza, salah satu penyebab orang enggan untuk mendonorkan darah karena takut terpapar Covid-19. Mereka khawatir aktivitas pengambilan darah akan terinfeksi SARS-CoV-2.

Padahal, kata Liza, PMI Kota Bekasi sudah memastikan proses pendonoran darah steril dan sesuai protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com