Berikutnya, pos simpang Pomad untuk memantau kendaraan dari arah Cibinong, Depok, dan Jakarta.
Pos Gerbang Tol Baranangsiang untuk memantau kendaraan yang datang via tol Jagorawi, serta dan pos Ciawi untuk memantau kendaraan dari arah Puncak dan Sukabumi.
"Kalau ada kendaraan yang tidak sesuai dengan tanggalnya maka akan kami putar balik," katanya.
Susatyo mengungkapkan, penindakan terhadap pelanggar ganjil genap dilakukan secara komunikatif sehingga masyarakat tidak perlu khawatir berlebih.
Sebab itu, sambung Susatyo, polisi tidak akan memberikan sanksi tilang kepada para pelanggar ganjil genap.
"Ganjil genap ini bukan untuk mengurangi volume kemacetan lalu lintas. Tapi penerapan protokol kesehatan, sehingga tidak ada sanksi tilang," tuturnya.
Namun, sambung Susatyo, jika petugas mendapati adanya masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, maka sanski tegas akan berlaku.
Baca juga: Polisi Siapkan 6 Pos Penyekatan Ganjil Genap di Perbatasan Kota Bogor
Dia menyebut, petugas akan memberikan sanksi pidana sesuai dengan Undang-undang Kekarantinaan.
"Kami mengacu pada kaidah hukum, UU Karantina, dan menentukan pasal yang tepat. Sasarannya nggak hanya kafe dan resto, setiap orang yang melanggar prokes kita lakukan penyidikan," imbuhnya
"Kita bentuk Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) isinya unsur kepolisian, kejaksaan, Satgas Covid, untuk memberikan sanksi pidana tegas di masa PPKM ini," bebernya.
Susatyo merinci, ada beberapa kriteria kendaraan yang masuk kategori dikecualikan dalam sistem ganjil genap ini. Ambulans, kendaraan dinas, mobil logistik sembako, kendaraan pelayanan sosial, hingga tranportasi online masih diperbolehkan melintas.
Baca juga: Batasi Mobilitas Warga, Pemkot Bogor Tutup Jalan Suryakencana Mulai Pukul 20.00 WIB
Ia berharap, dengan kebijakan ganjil genap ini masyarakat bisa memahami aturan itu. Dirinya meminta agar masyarakat yang tidak memiliki kepentingan untuk bepergian agar di rumah saja.
"Ini semuanya untuk kepentingan bersama. Ganjil genap ini agar mobilitas warga bisa ditekan sehingga penyebaran Covid-19 ini bisa diantisipasi. Kami ingin mengurangi setengah mobilitas warga di Kota Bogor," paparnya.