Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lika-liku Barongsai di Indonesia, Tradisi Tionghoa yang Tetap Eksis Setelah Dilarang Orba

Kompas.com - 12/02/2021, 06:07 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan atraksi tarian singa atau lion dance.

Di Tanah Air, tarian tradisional asal Tiongkok itu lebih populer dengan nama Barongsai.

Alunan musik yang megah dan lincahnya para penari dengan kostum singa menghadirkan nuansa ceria dalam menyambut perayaan Imlek, khususnya di Nusantara.

Meriahnya perayaan Tahun Baru Imlek yang lengkap dengan atraksi Barongsai tidak terlepas dari lika-liku perjuangan etnis Tionghoa dan para pegiat untuk menjaga eksistensinya.

Dewan Pakar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Azmi Abubakar menjelaskan, Barongsai menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya dan perayaan bagi entis Tionghoa, termasuk saat Tahun Baru Imlek.

"Jadi kalau kita lihat menjelang imlek aktivitas ini sudah mulai dilakukan oleh orang-orang Tionghoa di berbagai tempat dan itu sudah berlangsung sejak lama," ujar Azmi kepada Kompas.com, Kamis (11/2/2021).

Baca juga: Tradisi Angpau Saat Imlek, dari Sejarah hingga Perluasan Makna di Indonesia

Bagi masyarakat Tionghoa, pertunjukan Barongsai ketika Imlek merupakan tradisi untuk mengusir bala dan aura bersifat negatif pada saat Tahun Baru.

Dengan begitu, diharapkan semakin banyak rejeki datang dan keberhasilan yang bisa diraih pada waktu mendatang.

"Sama kayak makan ikan bandengnya orang Betawi atau Tionghoa. Bandeng itu kan banyak durinya, itu kan perlu kehati-hatian. Itu seperti rintangan, tetapi kekita bisa pilih-pilih, maka nikmat yang masuk," ungkapnya.

Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat pertunjukan Barongsai sulit untuk digelar. Perayaan Imlek hanya bisa digelar secara terbatas dengan protokol kesehatan.

Namun, kata Azmi, peniadaan pertunjukan Barongsai tidak mengurangi makna Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh para etnis Tionghoa.

Pembatasan dan larangan itu justru diharapkan membuat masyarakat dan para pegiat Barongsai bisa beradaptasi dengan situasi saat ini untuk menjaga tradisi di tengah Pandemi Covid-19.

"Saya tidak yakin bahkan menyangkal kalau ini mengurangi makna daripada Imlek. Ini kan cobaan alam, ada penyesuaian. Kami mencari cara untuk beradaptasi dengan keadaan," kata Azmi.

Baca juga: Kue Keranjang Simbol Harapan dan Bekal Memasuki Tahun Baru Imlek

Sejarah mencatat, aktivitas Barongsai di Jakarta mulai terlihat pada 1850 silam. Kala itu, gelaran tarian berkostum singa dan naga itu menjadi salah satu pertunjukan rakyat.

Bahkan, pertunjukan Barongsai acapkali menjadi momentum untuk menampilkan seni budaya lokal Tanjidor dan gambang kromong kala itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com