YLKI juga menerima banyak aduan konsumen terkait melambunganya harga masker di pasaran.
Langkanya masker membuat banyak warga mulai berinovasi. Peneliti ITB mengampanyekan pemakaian masker kain sebagai pencegahan.
Inisiator kampanye dari tim peneliti Design Ethnography Lab ITB Prananda L Malasan menjelaskan, mereka membuat kampanye #bikinmaskersendiri untuk mengajak orang-orang dalam kondisi sehat membuat masker sendiri.
"Ini merupakan respons kami untuk membantu mengurangi pembelian berlebih pada masker bedah, sehingga tenaga kesehatan dan pasien mendapatkan masker tersebut," ujar Prananda.
Selain masker, harga hand sanitizer di online shop atau toko online juga tak wajar.
Dipantau Kompas pada 4 Maret 2020, harga sejumlah merek hand sanitizer melambung tinggi di beberapa platform e-commerce.
Hand sanitizer yang biasanya dijual belasan ribu rupiah, naik menjadi Rp 49.000 sampai Rp 70.000.
Melihat persoalan ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) membagikan informasi mengenai langkah-langkah pembuatan hand sanitizer di rumah.
Deputi Ilmu Pengetahuan LIPI Agus Haryono mengatakan, masyarakat bisa membuat hand sanitizer dengan bahan-bahan yang tersedia di toko-toko kimia.
"Masyarakat tidak perlu panik dan khawatir karena bisa membuatnya sendiri," kata Agus pada 12 Maret 2020.
Baca juga: Hoaks Setahun Pandemi, Covid-19 Bisa Disembuhkan Air Rebusan Bawang Putih dan Menular lewat Ponsel
Berita Kompas.com pada 28 April 2020, harga masker maupun hand sanitizer kembali normal.
Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati mengungkapkan, normalnya harga masker dan hand sanitizer merupakan bentuk wujud demand (permintaan) dan supply (pasokan) yang sudah seimbang.
"Kalau harga fundamentalnya cuma lokal, kalau demand dan supply relatif sudah seimbang, maka harga akan kembali normal," ujar Enny.
Enny mengungkapkan, awal-awal harga masker melonjak karena Pemerintah Indonesia mengekspor masker ke China di mana saat itu jumlah kasus terinfeksi virus SARS-CoV-2 meningkat tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.