Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja di Tambun Ribut Gara-gara Acungkan Jari Tengah, Satu Orang Tewas Dibacok

Kompas.com - 11/03/2021, 17:42 WIB
Nursita Sari

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah remaja di Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, ribut hingga berujung pembacokan gara-gara ejekan dengan mengacungkan jari tengah.

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, korban berjumlah dua orang, satu di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia bernama Juan Fachreza Putra (17) dan korban selamat mengalami luka sabetan celurit bernama Aditya Saputra (18).

"Telah terjadi tindak pidana penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia dan satu korban luka," kata Hendra, Kamis (11/3/2021), dikutip Tribunjakarta.com.

Dia menjelaskan, insiden itu terjadi di Kampung Buwek, RT 001 RW 002, Desa Tridayasakti, Kecamatan Tambun Selatan, Minggu (7/3/2021) sekitar pukul 00.45 WIB.

"Korban saat itu tengah duduk-duduk nongkrong di pinggir jalan, kejadian dini hari," ucap Hendra.

Baca juga: Keliling Cari Lawan Tawuran, Lima Pelajar Diamankan Polres Depok

Dia berujar, lima orang pelaku yang mengendarai sepeda motor melintas di depan tempat menongkrong korban, kemudian mereka mengejek.

"Kelompok pelaku datang, seorang di antaranya mengejek, mengacungkan jari tengah ke arah korban sambil mengucapkan fu*ck you," tutur Hendra.

Karena kesal, korban kemudian bereaksi dengan berusaha mengejar para tersangka.

Lima orang tersangka diketahui berinisial HFR alias Melet (18), AR alias Nyolot (18), MH (18), MNS alias Opuy (19), dan FS (19).

Tersangka HFR kemudian menendang korban Juan Fachreza Putra hingga terjatuh.

Pada waktu yang bersamaan, tersangka AR menyabetkan celurit ke arah perut korban hingga tidak berdaya.

"Selanjutnya, tersangka bersama-sama menyerang korban kedua dan menyabetkan celurit hingga mengenai tengkuk leher belakang," ucap Hendra.

Baca juga: Tentang Geng Motor yang Bacok Polisi: Kerap Tantang Tawuran lewat Instagram, Tenggak Miras Sebelum Aksi

Usai melukai korbannya, para tersangka kabur.

Warga setempat selanjutnya datang berusaha menolong kedua remaja yang terkapar akibat sabetan celurit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com