Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Warga Kota Tangerang Terhalang Tembok Beton, Pengakuan Pembangun dan Upaya Camat Membongkar

Kompas.com - 15/03/2021, 08:44 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com – Tembok beton sepanjang lebih kurang 300 meter menutup bangunan warga di daerah Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, sejak 2019 hingga saat ini.

Tembok tersebut diketahui menutup gedung fitness center (pusat kebugaran) milik Munir (kini telah meninggal) beserta keluarganya.

Adapun pembangun tembok tersebut diketahui sebagai salah satu anak dari mantan pemilik gedung fitness center tersebut, Asrul Burhan alias Ruli.

Penjelasan versi putra Munir

Asep, putra Munir, berujar bahwa ayahnya membeli bangunan untuk gedung fitness center melalui pelelangan bank pada 2016.

"Sekitar tahun 2016 (membeli bangunan) dengan harga murah melalui proses lelang, lengkap dengan bangunannya," kata Asep ketika ditemui, Jumat (13/3/2021) malam.

Baca juga: Viral, Akses Rumah di Ciledug Ditutup Paksa dengan Tembok, Ini Cerita Sang Pemilik

Bangunan yang dibeli Munir memiliki luas lebih kurang 1.000 meter persegi.

Bangunan itu kini ditempati oleh Asep dan keluarganya.

Selain tinggal di sana, mereka juga mengelola gedung tersebut sebagai tempat fitness.

Asep berujar, sebelum dilelang bank, bangunan yang dibeli ayahnya memang milik keluarga Ruli.

Ruli, menurut Asep, lantas mengeklaim tanah di depan bangunan tersebut.

Asep menyebutkan, Ruli mengakui jalan selebar 2,5 meter di depan rumah Asep merupakan hibah dari keluarganya kepada pemerintah.

Adapun total lebar jalan tersebut sekitar 3,5-4 meter.

Oleh karenanya, Ruli membangun dua dinding sepanjang lebih kurang 300 meter di jalan di depan bangunan fitness center yang juga rumah Asep tersebut.

Ketinggian tembok sekitar 2 meter dan jarak antardinding sekitar 2,5 meter.

Dua tembok itu memanjang mulai dari depan gang gedung fitness center hingga ujung jalan gang tersebut

Baca juga: Ini Alasan Ruli Bangun Tembok Beton yang Tutup Akses Rumah Warga Kota Tangerang

Saat dinding itu dibangun, masih ada akses masuk rumah dan gedung fitness center dengan lebar sekitar 2,5 meter.

Akses sebesar 2,5 meter itu bertahan lebih kurang selama 17-18 bulan.

Banjir kemudian merendam permukiman tersebut dan menjebol salah satu dinding pada 21 Februari 2021.

Dinding yang jebol selebar lebih kurang 3 meter adalah dinding yang terjauh dari rumah Asep.

"Dia mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir," papar Asep.

Baca juga: Begini Awal Cerita Akses Rumah Warga di Ciledug Ditutup Dinding Sepanjang 300 Meter

"Ibu saya juga perempuan, enggak mungkin mampu buat ngehancurin dinding itu," imbuhnya.

Oleh karena itu, lanjut Asep, Ruli mendatangi rumah Asep dan gedung fitness center tersebut serta mengancam ibu Asep dengan membawa senjata tajam.

Ruli tak memercayai ucapan ibu Asep bahwa dinding itu jebol diterjang banjir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com