Sebab, menurutnya, biaya commitment fee akan terus bertambah seiring dengan penundaan penyelenggaraan Formula E, yakni dengan kenaikan 10 persen per tahun di tahun berikutnya.
"Semakin lama ditunda semakin tinggi biaya commitment fee-nya," ujar Anggara dalam keterangan tertulis, Senin (22/3/2021).
Anggara menjelaskan, penambahan biaya commitment fee itu sudah tertera dalam ketentuan yang disepakati Pemprov DKI dan FEO.
Sehingga, biaya commitment fee yang harus dikeluarkan Pemprov DKI Jakarta di tahun 2022 menjadi 24 juta poundsterling.
"Ada selisih 4,2 juta poundsterling, atau sekitar Rp 80 miliar," ucap Anggara.
"Pak Wagub bilang uang fee yang dibayarkan tidak akan hilang karena akan dipakai untuk acara Formula E 2022, tapi belum jelas berapa biaya commitment fee yang dikenakan untuk tahun 2022 nanti," lanjutnya.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Nilai Uang Penjualan Saham Bir sebagai Riba
Seperti yang tertuang dalam Buku I Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2019 dari Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DKI berencana mengeluarkan dana hingga Rp 1,2 triliun untuk Formula E.
Uang tersebut rencananya untuk membiayai Formula E selama 5 tahun penyelenggaraan.
Perincian anggaran tersebut adalah sebesar Rp 344,4 miliar pada 2020, Rp 218 miliar pada 2021, Rp 221 miliar pada 2022, Rp 226 miliar pada 2023, dan Rp 230 miliar pada 2024.
Terkait hal ini, Anggara menilai Anies akan meninggalkan warisan utang ke penerusnya nanti mengingat pada 2022 adalah akhir masa jabatannya sebagai Gubernur DKI.
"2022 adalah tahun akhir masa jabatan Gubernur Anies, kontrak 5 tahun ini bukan hanya membebani rakyat, tapi juga Gubernur dan pemerintahan selanjutnya. Tolong jangan wariskan tagihan," tegasnya.
Sebelumnya, anggota DPRD DKI dari Fraksi PDI Perjuangan Ima Mahdiah meminta Pemprov DKI untuk mengembalikan commitment fee ke kas daerah menyusul dibatalkannya Formula E 2020.
Menurutnya, dana tersebut dapat dialokasikan untuk merehabilitasi fasilitas sekolah di Jakarta.
"Anggaran Formula E senilai Rp 220 M dan juga Rp 560 M yang harusnya dikembalikan ke kas daerah, bisa untuk rehab banyak sekolah yang rusak di tahun 2021 nanti," ujar Ima dalam pesan teks, Rabu (11/11/2020).
Ima menilai, anggaran Formula E semestinya bisa dipakai untuk membantu memulihkan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
"Seharusnya anggaran difokuskan kepada pemulihan Covid-19, apalagi tahun 2021 anggaran berkurang jauh dan harus benar-benar fokus pada program masyarakat," kata Ima.
"Ternyata pak Anies memilih untuk berpihak kepada Formula E daripada rehab sekolah rusak," tuturnya.
Mengenai hal itu, Direktur Keuangan PT Jakpro Yuliantina Wangsawiguna menjelaskan, proses pembayaran commitment fee Formula E dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) langsung ke Federasi Otomotif Internasional (FIA) Formula E.
Karena itu, menurut Yuliantina, penarikan commitment fee harus dilakukan oleh Dispora.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.