JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas pesepeda di Jakarta mengusulkan agar sepeda road bike yang biasa digunakan adu kencang bisa melenggang masuk ke jalur kendaraan bermotor di Jalan Sudirman-Thamrin.
Padahal di kawasan tersebut diketahui sedang dibuat jalur sepeda permanen terproteksi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Usulan tersebut disebut diucapkan pada saat gelaran rapat Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bersama komunitas pesepeda dan beberapa instansi lain di Jakarta.
"Masukannya minta penggemar road bike diberi dispensasi di jam tertentu. Setelah itu semua harus masuk (jalur sepeda permanen kembali)," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Pengamat Transportasi: Road Bike Keluar Jalur Sepeda Berdampak ke Pengguna Jalan Lain
Sambodo mengatakan, usulan tersebut tak langsung dikabulkan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya maupun dari Pemprov DKI.
Namun usulan tersebut dikaji lebih lanjut sebelum dikeluarkan keputusan resmi apakah sepeda road bike boleh mendapat dispensasi keluar jalur sepeda dan masuk ke jalur kendaraan bermotor.
Dinilai Merepotkan
Usulan dispensasi untuk komunitas tertentu seperti pesepeda road bike dinilai akan sangat merepotkan pengguna jalan lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak.
Menurut Gilbert, apabila pesepeda road bike diberikan dispensasi untuk melanggar aturan terkait jalur sepeda, maka komunitas lain juga akan menuntut hal yang sama.
"Tentu akan merepotkan kalau setiap komunitas atau kelompok lain meminta dispensasi," kata Gilbert, Jumat (26/3/2021).
Baca juga: Usulan Komunitas Road Bike Diberi Dispensasi Keluar Jalur Sepeda Dinilai Merepotkan
Gilbert mengatakan, tempat publik seperti jalan raya tidak diberlakukan dispensasi seperti yang diminta pesepeda road bike. Karena tempat tersebut sudah ditetapkan fungsinya.
Terlebih jalan di Sudirman-Thamrin sudah diberikan jalur sepeda permanen yang terproteksi.
Pesepeda road bike sendiri tidak mewakili komunitas sepeda lainnya seperti sepeda lipat dan non-lipat yang biasa digunakan masyarakat.
Sehingga pemerintah harus mengambil kebijakan tidak berdasarkan komunitas tertentu saja.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.