Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Sejarah lewat Prangko di Museum TMII...

Kompas.com - 29/03/2021, 09:46 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, 29 Maret 2021, Indonesia memperingati Hari Filateli Nasional, harinya para kolektor prangko.

Di tengah generasi era gadget dan media sosial saat ini, hobi mengoleksi prangko perlahan terkikis.

Namun, sejumlah orang masih menjaga hobi mengoleksi prangko ini.

Tempat-tempat di mana prangko dirawat pun masih ada, salah satunya di Museum Prangko Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Baca juga: Prangko, Alat Bayar Pos yang Bermetamorfosis Jadi Benda Bernilai Investasi

Berbicara soal prangko di Indonesia, Museum Prangko TMII menjadi tempat yang spesial.

Di sana, prangko pertama di Indonesia masih tersimpan rapi, bergambar Raja Willem III dari Belanda dan berwarna merah jambu.

Prangko pertama di Indonesia masih tersimpan rapi di Museum Prangko TMII, bergambar Raja Willem III dari Belanda dan berwarna merah muda.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Prangko pertama di Indonesia masih tersimpan rapi di Museum Prangko TMII, bergambar Raja Willem III dari Belanda dan berwarna merah muda.

Selain itu, perjalanan prangko dari masa ke masa juga ditampilkan di dalam kaca yang ditata mengelilingi bangunan.

Mulai dari sejarah prangko dunia hingga masuk ke Indonesia, proses pembuatan prangko, prangko berdasarkan periode penerbitan (sebelum kemerdekaan dan masa perang kemerdekaan), prangko sesudah kemerdekaan, hingga prangko berdasarkan tema (kebudayaan, pariwisata, flora dan fauna, lingkungan hidup dan kemanusiaan, pramuka, serta olahraga) ada di sana.

"Di sini kami berfokus pada perjalanan prangko di Indonesia," kata Kepala Museum TMII Cadria Aditama ketika ditemui.

"Jadi dari prangko yang pertama kali di Indonesia sampai dengan masa penjajahan, terus lagi lanjut ke kemerdekaan, setelah itu reformasi, berkembang sampai sekarang prangko yang lebih variatif lagi," ujar Cadria.

Baca juga: Hobi Filateli: Menangguk Cuan Ratusan Juta Rupiah dari Prangko

Ketika dikunjungi Kompas.com pada Sabtu (27/3/2021) siang, Museum Prangko TMII tampak sepi.

Hanya ada dua petugas satpam yang berjaga di sana. Sementara ruangan utama, di mana prangko ditampilkan, kosong pengunjung.

"Kalau selama pandemi, jarang sekali ada pengunjung. Contohnya weekend, hari ini dari pagi sampai siang baru tujuh orang," kata Cadria.

Sebelum pandemi, ketika weekend, lanjut Cadria, jumlah pengunjung bisa sampai 50 orang per hari. Itu belum termasuk rombongan anak sekolah.

Simpan lebih dari 30.000 prangko

Museum Prangko TMII menyimpan lebih dari 30.000 prangko.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com