Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Jusak Wariskan Hobi Filateli ke Anak agar Prangko Tak Dilupakan

Kompas.com - 30/03/2021, 12:02 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Prangko maupun kartu pos boleh jadi tidak lagi digunakan sebagai alat pembayaran pengiriman surat.

Aktivitas itu dianggap konvensional dan kian meredup seiring berkembangnya teknologi.

Namun, di mata segelintir orang, benda-benda pos itu dianggap berharga, memiliki nilai sejarah.

Bahkan, di tangan orang-orang yang mengoleksinya, prangko bisa menjadi barang bernilai jual tinggi.

Anggapan itu mendorong para filatelis -orang yang gemar mengoleksi prangko- berupaya melestarikan hobi tersebut dan memperkenalkannya kepada generasi muda agar prangko tidak terlupakan.

Baca juga: Kisah Jusak Sang Keluarga Prangko, Ubah Rumah Jadi Galeri demi Merawat Hobi Filateli

Jusak Johan Handoyo menjadi salah satu orang yang konsisten mengumpulkan prangko serta benda-benda pos lainnya.

Sudah puluhan tahun dia melakoni hobi tersebut bersama sang Istri, lalu mewariskannya kepada anak-anaknya.

"Prangko itu kertas biasa, tapi menjadi sangat berharga. Di luar menjadi investasi, banyak pengetahuan yang bisa kita dapat," ujar Jusak saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (29/3/2021).

Jusak pun berbagi cerita tentang hobi dan menularkan kegemarannya mengumpulkan benda-benda pos kepada keluarga.

Ingatan Jusak tajam saat menceritakan cara dia memperkenalkan prangko kepada anak pertamanya.

Prangko bergambar tematik

Kala itu, Jusak yang bekerja sebagai teknisi kapal harus bepergian keluar kota bahkan keluar negeri. Dia pun kerap mengirimkan surat kepada istri dan anaknya.

Namun, surat tersebut bukan sekadar untuk memberikan kabar kepada keluarga.

Di setiap surat yang dikirimkan selalu tersemat prangko dan kartu pos baru bergambar tematik.

"Jadi saya tanya ke anak yang pertama. Kamu suka apa? Dia bilang pesawat, makanya saya selalu belikan dia prangko pesawat. Akhirnya dia minta lagi dan maunya ya (gambar) pesawat," ujar Jusak.

Baca juga: Merawat Sejarah lewat Prangko di Museum TMII...

Bersurat sambil mengirimkan prangko selalu dilakukan Jusak selama bertahun-tahun kepada keempat anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com