Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Kekurangan 1,2 Juta Unit Hunian, Memaksimalkan Lahan BUMD Bisa Jadi Solusi

Kompas.com - 07/04/2021, 11:50 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Darurat hunian sudah menjadi persoalan laten di Jakarta. Pertumbuhan penduduk dan tingginya urbanisasi membuat kebutuhan akan rumah di Ibu Kota tak terbendung.

Data lima tahunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat, Jakarta kekurangan sebanyak 1,2 juta unit hunian (backlog), seperti dikutip Jakarta Property Institute.

Angka ini baru berdasarkan jumlah rumah tangga ber-KTP Jakarta, belum termasuk jumlah pendatang yang tidak ber-KTP Jakarta dan tinggal di Ibu Kota.

Dengan demikian, jumlah backlog kemungkinan lebih besar lagi.

Keterbatasan lahan menambah pelik upaya pemenuhan hunian warga di Ibu Kota. Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk menjawab permasalahan tersebut?

Baca juga: Harga Rumah di Jakarta Lebih Mahal daripada di New York, Mengapa?

Pembangunan hunian vertikal menjadi opsi

Menurut Jakarta Property Institute, pembangunan hunian vertikal menjadi opsi bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk "merumahkan warganya".

Sebab, pembangunan secara vertikal menyelesaikan secara sekaligus dua permasalahan menahun yang dialami Jakarta, yakni kekurangan hunian dan keterbatasan lahan.

"Karena lahan di Jakarta terbatas (baca: mahal), maka lahan yang sudah ada harus ditingkatkan kepadatannya," tulis Jakarta Property Institute dalam website-nya, jpi.or.id.

"Kalau tidak, tingginya harga lahan hanya akan membuat harga hunian sangat mahal dan tidak terjangkau".

Baca juga: Peliknya Program Rumah DP Rp 0, Sepi Peminat hingga Alami Kendala Penjualan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com