Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pedagang Blok C Pasar Minggu, 400 Ayam Dagangan Mati Terbakar

Kompas.com - 14/04/2021, 06:39 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Novriadi berharap mendapatkan tempat baru untuk berjualan ayam. Tempat yang luas dibutuhkan untuk menaruh kandang dan melayani pemotongan ayam hidup.

“Satu pedagang kira-kira 2x2 meter lah lapaknya,” ujar Novriadi.

Permintaan Novriadi agar bisa terus berjualan terbilang serius. Ia berkali-kali meminta agar bisa kembali berjualan.

Baca juga: Ratusan Pedagang Korban Kebakaran Blok C Pasar Minggu Direlokasi ke Blok B

“Harapan saya semoga cepat diurus tempat barunya. Bantuan modal mungkin saya terima dalam posisi seperti ini,” kata Novriadi.

Ia mengaku tak memiliki modal untuk kembali berjualan. Novriadi paling tidak harus memiliki modal sebesar Rp 25 juta untuk kembali berjualan.

“Tabungan saya ga banyak. Niatnya nabung mau beli rumah tapi sementara dialihkan dulu buat usaha. Daripada ga ada usaha,” ujar Novriadi.

Pedagang ayam lainnya di Blok C Pasar Minggu, Erlan (50) mengatakan, pendapatan pedagang akan mati total jika tak cepat berdagang. Setiap hari, Erlan berpacu dengan waktu.

“Tak buka otomatis tak ada kegiatan, tak ada transaksi. Sementara enggak ada kerjaan sampingan saya. Fokus dagang ayam,” ujar Erlan saat ditemui, Selasa (13/4/2021) siang.

Ia mengatakan, persiapan untuk memulai berjualan biasanya memakan waktu dua minggu. Waktu tersebut dengan catatan sudah ada tempat untuk berjualan.

“Harapan segera relokasi biar bisa aktivtas lagi. Tempat baru kita mesti siapkan perlengkapan potong sama kandang,” ujar Erlan.

Dia berharap dapat memanfaatkan momentum Ramadhan dan Lebaran. Sama seperti Novriadi, Erlan menyebut penghasilan di bulan Ramadhan biasanya selalu meningkat.

“Percepatan relokasi ini butuh untuk memanfaatkan momentum Lebaran. Kalau lambat bisa lewat momentumnya,” tambah Erlan.

Kebakaran sendiri menghanguskan tempat Erlan dan Novriadi berjualan di basement Blok C. Ada sekitar 200 tempat usaha yang terbakar.

Pemadam kebakaran menyebut api berasal dari lantai basement. Api kemudian menyambar ke lantai satu.

Api berhasil dipadamkan dalam waktu sekitar 3,5 jam. Proses pendinginan selesai pada Selasa (13/4/2021) pukul 01.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com