Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Ulur Revitalisasi Tugu Pamulang, Pemprov Banten Tak Punya Anggaran dan Minta Pembongkaran

Kompas.com - 16/04/2021, 08:42 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tugu Pamulang di bundaran Jalan Siliwangi, Tangerang Selatan yang menjadi bahan cibiran warga beberapa waktu belakangan, semakin tidak jelas nasibnya.

Rencana revitalisasi yang mangkrak sejak 2019 dan hendak dilanjutkan pembahasannya pada pekan ini, agaknya harus tertunda dan belum bisa terlaksana dalam waktu dekat.

Padahal, tugu berbentuk rangka besi dan kubah putih itu, sudah ditutupi dengan seng pada bagian bawahnya.

Baca juga: Sering Dicibir Warga, Tugu Pamulang Kini Ditutupi Seng

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten M Tranggono mengatakan, penutupan dilakukan untuk menandakan bahwa pengerjaan tugu tersebut belum rampung. Selanjutnya, akan dilakukan pembangunan Tugu Pamulang tahap berikut.

"Untuk menunjukkan bahwa proyek ini belum selesai. Karena kan masih akan ada tahap selanjutnya terkait revitalisasi," ujar Tranggono.

Dengan begitu, lanjut Tranggono, masyarakat diharapkan tidak lagi beranggapan bahwa tugu yang berdiri saat ini merupakan bentuk akhir.

"Akhirnya supaya masyarakat juga paham bahwa itu belum selesai. Bahwa proyek ini masih akan berjalan. Supaya orang tidak salah sangka," ungkapnya.

Wagub minta pembongkaran

Menyusul penutupan dan wacana membahas kembali rencana revitalisasi, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy justru meminta Tugu Pamulang segera dibongkar.

"Saya sudah perintahkan bongkar, daripada jadi istilahnya permasalahan di masyarakat," ujar Andika usai peresmian Mal Pelayanan Pubilk Tangerang Selatan, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Wagub Banten Minta Tugu Pamulang Dibongkar agar Tak Jadi Polemik

Menurut Andika, pembongkaran Tugu Pamulang dilakukan karena revitalisasi tugu tidak dapat langsung dilaksanakan dalam waktu dekat.

Pihaknya masih harus memperhitungkan anggaran yang diperlukan, dan menentukan desain baru Tugu Pamulang agar tidak lagi menjadi perdebatan di masyarakat.

Tak miliki anggaran

Selain itu, kata Andika, Pemerintah Provinsi Banten juga belum memiliki anggaran untuk segera merevitalisasi tugu yang menjadi bahan cibiran masyarakat itu.

Alhasil, dia belum dapat memastikan kapan revitalisasi Tugu Pamulang bisa dilaksanakan.

"Nanti disiapkan dulu anggarannya, anggarannya belum ada," jelas Andika.

Baca juga: Belum Ada Anggaran, Pemprov Banten Tunda Revitalisasi Tugu Pamulang

Menurut Andika, terdapat proyek pembangunan infrastruktur lain yang juga terhenti karena refocusing anggaran imbas pandemi Covid-19.

"Pemprov mau ngerjain bangunan, sekolah, mau ngerjain jalan, semua kan terkendala. Kami bukan mengesampingkan tugu, tapi yang skala prioritas lain juga tertahan proses pembangunannya," kata Andika

Dia pun memberikan lampu hijau kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan jika ingin mengambil alih aset dan tata kelola Tugu Pamulang ke depannya

Andika menyebut, Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat mengusulkan pengalihan aset tersebut untuk nantinya dibahas lebih lanjut di tingkat provinsi.

"Ya mungkin saja (jadi aset Tangerang Selatan). Nanti dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan tinggal mengusulkan," ungkap Andika.

Polemik bentuk Tugu Pamulang

Tugu Pamulang menjadi perbincangan hangat masyarakat beberapa waktu belakangan.

Salah satu ikon lanskap Kota Tangerang Selatan itu dianggap berbeda desain dari yang telah direncanakan seiring beredarnya gambar rancangan Tugu Pamulang di jagat maya.

Tak sedikit warganet yang mencibir bentuk Tugu Pamulang saat ini dengan menyebutnya lebih mirip "toren air" hingga "kandang burung raksasa".

Baca juga: Tugu Pamulang Berupa Rangka Besi dan Kubah Habiskan Dana Rp 300 Juta

Sebagaimana diketahui, tugu tersebut hanya berupa tiang-tiang yang disusun melingkar.

Tampak di bagian atasnya terpasang kubah berukuran sedang berwarna putih.

Tak ada ornamen atau hiasan apa pun pada tugu yang disebut-sebut sebagai ciri khas kawasan Pamulang itu.

Sementara itu, pada rancangan yang beredar, tampak tugu itu seharusnya akan berbentuk heksagon dengan kubah kecil atasnya. Terdapat pula ornamen yang menghiasi tiang-tiang tugu.

Namun, Pemprov Banten menyebut desain Tugu Pamulang yang beredar di media sosial itu merupakan rancangan terbaru, setelah pemerintah kota meminta perubahan bentuk.

Permintaan perubahan bentuk Tugu Pamulang bergulir pada 2019, tak lama setelah proses pembangunan selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com