Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Taman Sari: Polisi Gelar Olah TKP dan Bantah Penyebab Musibah akibat Pertengkaran Suami Istri

Kompas.com - 21/04/2021, 09:53 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Jalan Keadilan Dalam, RT 002/001, Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, pada Minggu (18/4/2021).

Kebakaran berdampak kepada sekitar 1.268 orang warga RT 001 dan RT 005 RW 001, serta RT 004, 005, 007 dan 008 RW 002 Kelurahan Keagungan. Api melahap 198 rumah warga.

Sejumlah bantuan logistik dari berbagai pihak telah diterima pihak kecamatan untuk kemudian dibagikan kepada para pengunsi.

Baca juga: Kebakaran di Taman Sari, 1.000 Warga Terdampak, 5 Orang Luka-luka

Adapun tiga titik pengungsian telah disediakan.

"Satu, di lapangan depan SMP Muhammadiyah, dua, di lapangan RT 4 RW 10, tiga di musholla Al-Ikhlas RW 03," kata Lurah Keagungan Ian Imanuddin, Senin (19/4/2021)

Menurut Ian, kebakaran itu bermula pada Minggu sore, sekitar pukul 15.30 WIB. Api diduga bersumber dari korsleting listrik di salah satu rumah warga.

Warga segera bahu-membahu memadamkan api dengan dibantu puluhan orang petugas pemadam kebakaran. Namun, kata Ian, api baru dapat dipadamkan seutuhnya pada pukul 20.00 WIB.

Polisi gelar olah TKP

Polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) pada Selasa (20/4/2021) di sebuah rumah kontrakan yang diduga menjadi sumber api.

Olah TKP dilakukan oleh tim pusat laboratorium forensik (Puslabfor) Mabes Polri beserta tim identifikasi dari Polsek Taman Sari dan Polres Jakarta Barat untuk menyelidiki penyebab kebakaran.

"Jadi, olah TKP hari ini kita sudah melakukan pemeriksaan kepada saksi terkait dengan kebakaran ini, kemudian objek TKP yang kita periksa rumahnya, bahan bahannya, barang-barang yang ada di TKP," kata AKP Tatang, salah seorang anggota Puslabfor yang bertugas pada olah TKP.

Baca juga: Polisi Gelar Olah TKP Kebakaran Taman Sari, Dimulai di Kontrakan yang Jadi Sumber Api

"Kemudian kita periksa tingkat kerusakannya, nanti kita bawa ke laboratorium, yang jelas ini masih tahap pemeriksaan," imbuh Tatang.

Adapun, saksi yang dimintai keterangan oleh tim Puslabfor adalah pemilik rumah.

Diungkapkan Tatang, pemeriksaan dari laboratorium akan segera diproses dan hasilnya akan keluar dalam beberapa hari lagi.

Tatang menyatakan pihaknya belum akan melakukan olah TKP lanjutan dalam waktu dekat.

"Sementara cukup. Selanjutnya kita kembalikan ke polsek," tutup Tatang

Bukan akibat pertengkaran suami istri

Beredar kabar bahwa api dipicu dari pertengkaran suami istri. Kemudian sang istri yang geram membakar kasur dan bantal yang ada di kamar kontrakannya.

Bahkan, beredar sebuah video yang memperlihatkan bantal yang telah terbakar di sebuah kamar kontrakan. Kamar tersebut dikabarkan merupakan kamar sumber api.

Namun, polisi membantah isu tersebut.

Baca juga: Polisi Bantah Isu Kebakaran di Taman Sari Dipicu Pertengkaran Suami Istri

"Ada hoaks yang beredar di masyarakat. Beredar kabar kebakaran di sini (berasal dari) sebuah kamar, bantal, yang itu menurutnya sebagai sumber api di sini. Itu kita sudah telusuri ke pemilik kamar maupun ke pengelola kos maupun pemilik kos itu ternyata bukan kamar yang ada di sini," kata Kanit Reskrim Polsek Taman Sari AKP Lalu Ali, Selasa.

"Menurut keterangan saksi, api ada di atas atap. Sedangkan video yang beredar itu ada bantal. Dan itu sudah 100 persen kita konfrontir ke pemilik kos, TKP (video) bukan di sini," ungkap Lalu.

Neni, pengelola dari kontrakan menyatakan bahwa jendela yang ada di video dengan jendela yang ada di kontrakannya tidaklah sama.

"Dia punya jendela (jendela di video) agak ramping, kalau (kontrakan) kami lebih lebar jendelanya, saya lihat berkali-kali kayaknya itu jendelanya ramping," ungkap Neni.

Isu tersebut telah beredar di kalangan warga yang terdampak kebakaran.

"Dari suami istri bertengkar. Videonya sudah viral di Facebook," kata Thoriq, salah seorang warga terdampak kebakaran, Senin (19/4/2021).

Dikatakan Thoriq, dalam video yang tersebar, terlihat ada sebuah kasur yang terbakar.

"Suami istri berantem, dibakar sengaja, pintunya dikunci, langsung kabur dianya. Dibakar suaminya. Sebelumnya kedengaran siang malam berantem," kata Thoriq.

Tak lama setelah terdengar suara pertengkaran, api muncul dari kontrakan pasangan suami istri tersebut. Kontrakan pasangan itu ada di lantai dua sebuah rumah. Api kemudian cepat menyebar.

Hal serupa dinyatakan oleh warga lain yang tak ingin disebutkan namanya.

"Menurut informasi, suami istri berantem, ngebakar kasur dan bantal," kata seorang warga.

"Sengaja, sengaja dibakar itu katanya," ucap warga lainnya.

Warga berharap pemerintah beri bantuan

Para warga terdampak berharap pemerintay memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah mereka.

"Pemerintah kalau bisa beri bantuan bangun rumah seenggaknya buat bawahnya saja, dasarnya, nanti sisanya bisa kami pinjam-pinjam," kata Putri, seorang warga terdampak saat ditemui di lokasi kebakaran.

Putri mengaku seluruh barangnya habis dilalap api.

Baca juga: Korban Kebakaran Taman Sari Berharap Bantuan Pemerintah untuk Bangun Kembali Rumah

"Barang enggak ada yang kebawa, duit aja enggak, cuma baju yang nempel sama badan aja ini yang ada," ucapnya.

Warga lainnya, Imas, juga menyatakan hal serupa.

"Ini kan semua harta habis, kalau bisa ada bantuan sedikit dari pemerintah buat bisa bangun rumah lagi," kata Imas."Ya mudah-mudahan bisa dapat bantuan cepat gitu untuk (bangun) rumah," kata Ali, warga terdampak lainnya.

Warga mulai urus surat kehilangan

Terdapat satu posko untuk mengurus surat kehilangan yang dibuka oleh polisi. Letaknya di pos RW 03 Kelurahan Keagungan. Pos mulai beroperasi pada Selasa.

Pantauan Kompas.com, pada Selasa siang sekitar pukul 13.00 WIB, antrean warga terlihat di depan pos. Masing-masing membawa daftar dokumen yang dilahap api.

Para warga mengaku tak dapat menyelamatkan satu pun dokumen dalam kebakaran.

"Kemarin dibilang katanya kalau mau ngurus surat (kehilangan) ke pos RW 3, tadi sudah datang pukul 08.00 belum buka, saya balik lagi pukul 09.00 sudah pada ngantri," kata Hermina, salah seorang warga terdampak.

Baca juga: Akta hingga SIM Hangus Terbakar, Korban Kebakaran Taman Sari Mulai Urus Surat Kehilangan

Hermina datang ke pos untuk mengurus buku tabungan bank, Kartu Jakarta Pintar, akta nikah, paspor, SIM C, BPJS serta ijazah dan rapor anak-anaknya.Ia mengaku menunggu selama lebih dari dua jam untuk mendapat layanan.

"Sudah datang dari pagi, ngantre yang datang banyak banget," kata Ati seorang warga terdampak lainnya.

"Saya mau ngurus surat ini, antreannya panjang dari pagi," kata Neni, seorang warga lainnya.

Di dalam pos, terdapat dua orang petugas dari kepolisian. Keduanya bertugas memproses surat kehilangan warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com