JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, larangan mudik Lebaran 2021 yang ditetapkan pemerintah dapat memberikan berkah tersendiri untuk usaha pusat perbelanjaan.
Alphonzus memprediksi, lonjakan jumlah pengunjung bisa terjadi di kota-kota besar terutama di DKI Jakarta selama masa peniadaan mudik pada 6-17 Mei.
Baca juga: Pengurus Masjid di Bekasi yang Usir Warga karena Pakai Masker Sudah Pernah Ditegur Polisi 2 Kali
"Larangan mudik dapat menjadi peluang atau kesempatan bagi Pusat Perbelanjaan di kota - kota besar, khususnya DKI Jakarta untuk mendapatkan peningkatan kunjungan," kata Alphonzus, Minggu (2/5/2021), dilansir dari Kontan.co.id.
Akan tetapi, Alphonzus meyakini kesempatan itu baru akan terwujud apabila larangan mudik benar-benar ditegakkan.
Dengan demikian, masyarakat yang tidak mudik akan memilih berkunjung ke pusat perbelanjaan untuk mengisi waktu liburan.
Alphonzus pun memperkirakan bahwa lonjakan pengunjung ke pusat perbelanjaan berkisar 30-40 persen selama masa libur Lebaran nanti.
"Diperkirakan akan ada peningkatan kunjungan ke pusat perbelanjaan sekitar 30% - 40%," imbuhnya.
Baca juga: Begini Cara Urus SIKM Jakarta Selama Masa Larangan Mudik 2021
Alphonzus mengakui, pusat perbelanjaan belakangan mengalami lonjakan pengunjung belakangan.
Ditegaskan Alphonzus, pihaknya sudah memiliki standard operating procedure (SOP) yang wajib diterapkan pusat perbelanjaan untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pengunjung.
Ada dua aturan dalam SOP tersebut. Pertama, membatasi jumlah pengunjung yang akan masuk ke pusat perbelanjaan dengan cara masuk bergantian.
Kedua, menutup sementara akses masuk ke pusat perbelanjaan sampai jumlah pengunjung di dalam pusat perbelanjaan telah berkurang.
Adapun yang memastikan SOP tersebut diberlakukan adalah sejumlah petugas Satgas Covid-19 yang berpatroli di pusat perbelanjaan.
Baca juga: PO di Terminal Pulogebang Tetap Rugi meski Sudah Naikkan Harga Tiket
"Tiap Pusat Perbelanjaan juga telah memiliki Satgas Covid-19 yang akan terus melakukan patroli untuk memastikan bahwa semua yang berada di pusat perbelanjaan menaati dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten," jelas Alphonzus.
Meski menyadari adanya lonjakan pengunjung belakangan, Alphonzus menilai secara umum untuk periode Januari hingga Maret 2021, rata-rata pengunjung masih di bawah 50 persen dari normal.
Menurutnya, jumlah kunjungan diprediksi baru akan bergerak menuju normal apabila masyarakat umum telah mendapat vaksinasi Covid-19.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.