Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Senen Ramai Jelang Larangan Mudik, Antrean Tes Genose Membludak

Kompas.com - 03/05/2021, 18:43 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Pasar Senen di Jakarta Pusat mulai ramai dipadati calon penumpang pada Senin (3/5/2021), atau tiga hari jelang larangan mudik Lebaran.

Seperti diberitakan Kompas TV, para calon penumpang terus berdatangan untuk melakukan perjalanan dengan kereta jarak jauh sejak Senin pagi.

Mayoritas calon penumpang mengandalkan fasilitas tes covid-19 yang ada di stasiun karena hasil tes yang hanya berlaku selama 24 jam sebelum keberangkatan.

Akibatnya, terjadi antrean cukup panjang, khususnya pada loket untuk tes genose Covid-19.

Calon penumpang lebih memilih menggunakan tes genose dibandingkan swab antigen karena harganya yang lebih murah.

Baca juga: H-3 Larangan Mudik, Penumpang Bus di Terminal Bayangan Cimanggis Makin Ramai

Tarif tes genose hanya Rp 35.000, lebih murah dibandingkan swab tes antigen seharga Rp 85.000.

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya terus menambah alat serta petugas untuk tes genose.

Saat ini sudah tersedia lebih dari 10 alat.

Namun, antrean panjang tetap tak bisa dihindarkan karena jumlah penumpang yang mengakses layanan tes itu juga cukup banyak.

"70 persen calon penumpang lebih memilih genose test," kata Eva.

Untuk menghindari antrean serta risiko tertinggal kereta, Eva mengimbau calon penumpang yang memilih tes genose di stasiun bisa memperhitungkan waktu untuk datang lebih awal.

"Petugas kami juga terus mengingatkan calon penumpang yang sedang antre untuk tetap menerapkan protokol jaga jarak," ujar Eva.

Baca juga: Stasiun Senen Dipadati Penumpang pada Akhir Pekan Terakhir Sebelum Larangan Mudik

Eva menambahkan, pada H-3 sebelum larangan mudik, sedikitnya ada 11.000 orang yang meninggalkan Jakarta dengan menggunakan kereta api.

Sebanyak 7.000 orang berangkat dari Stasiun Pasar Senen, sementara 4.000 lainnya berangkat dari Stasiun Gambir.

Adapun pemerintah akan mulai melarang mudik pada 6-17 Mei 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Masyarakat yang hendak melakukan perjalanan ke luar kota pada masa pelarangan mudik harus mengantongi Surat Izin Keluar Masuk (SIKM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com