Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Lonjakan Kasus Covid-19 di India, Malaysia, dan Jakarta

Kompas.com - 05/05/2021, 12:51 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 sedang terjadi di sejumlah negara, terutama India dan Malaysia.

Padahal, kedua negara tersebut sempat mengklaim berhasil mengontrol laju kasus Covid-19.

Lantas, bagaimana India dan Malaysia justru kembali krisis kasus Covid-19? Berikut Kompas.com menjabarkan.

Baca juga: Travel Gelap yang Nekat Bawa Pemudik pada 6-17 Mei Bisa Kena Sanksi, Bagaimana Nasib Penumpangnya?

India krisis terburuk

Serangan tsunami Covid-19 menyerang India terhitung sejak Februari 2021 lalu.

Dilansir dari Associated Press (AP), jumlah kasus positif Covid-19 di India telah melampai 20 juta orang per Selasa (4/5/2021).

Sebanyak 8 juta dari 20 juta kasus tersebut terjadi dalam tiga bulan terakhir.

Selain itu, total kematian akibat Covid-19 mencapai 220.000 korban jiwa.

Akan tetapi, sejumlah pakar yang diwawancarai AP meyakini bahwa angka kasus Covid-19 di India jauh lebih tinggi dari yang dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan.

Dugaan tersebut dilihat dari krisis pelayanan kesehatan di India akibat tsunami Covid-19.

Banyak rumah sakit di India yang kehabisan ranjang perawatan hingga oksigen yang dibutuhkan pasien. Tenaga medis yang terbatas pun kewalahan.

Baca juga: Deretan Sanksi bagi Warga yang Nekat Mudik Saat Larangan Mudik 6-17 Mei

Selain itu, tingginya angka kematian menyebabkan krematorium tidak sanggup menampung jenazah ataupun kehabisan tempat kremasi.

Hal itu menyebabkan antrean panjang terjadi demi mendapat penguburan yang layak bagi pasien yang meninggal karena Covid-19.

Situasi di India saat ini membuat banyak pihak heran mengingat negeri dengan total populasi 1,3 miliar itu adalah salah satu produsen vaksin bagi banyak negara.

India membuat vaksin bernama Covaxin yang dikembangkan Bharat Biotech / Dewan Penelitian Medis India.

Negara tersebut juga turut memproduksi vaksin dari Universitas Oxford, Inggris, bernama AstraZeneca. Vaksin ini diproduksi di Serum Institute, Pune, Maharashtra.

Sesungguhnya, lonjakan kasus Covid-19 di India tidak mengagetkan melihat banyaknya kegiatan kerumunan besar yang pemerintah izinkan.

Baca juga: Utang Nyawa Eks Preman Tanah Abang Hercules kepada Prabowo Subianto

Sejak awal tahun 2021, pemerintah India mengizinkan kegiatan festival agama Hindu dan kampanye politik dalam pemilihan negara bagian.

"Ini adalah krisis yang mengerikan,” kata Dr. Punyabrata Goon, penyelenggara Forum Dokter Bengal Barat, dilansir dari Kompas TV.

Punyabrata pun menyarankan agar pemerintah mempercepat vaksinasi ke masyarakat.

Untuk diketahui, India melakukan vaksinasi sebanyak 2,1 juta orang per hari atau sekitar 0,15 persen dari populasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com