Yang jadi persoalan, India justru sedang kekurangan dosis vaksin akibat kelambanan manufaktur dan kekurangan bahan baku.
Maka, jika tidak ada langkah nyata, krisis Covid-19 di India sepertinya masih jauh dari kata selesai.
Apalagi, mutasi virus corona sudah terjadi di India yang menyebabkan kasus Covid-19 di sana semakin parah.
Sementara itu, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Malaysia.
Malay Mail memberitakan, kasus aktif virus corona di Malaysia menembus angka 30.000 pada Minggu (2/5/2021) setelah ada penambahan 3.418 kasus harian.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi di Malaysia sejak 24 Februari.
Baca juga: Polda Minta Tempat Wisata di Jakarta Tutup Saat Lebaran, Wagub: Nanti Kita Lihat...
Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan jumlah kasus Covid-19 parah tertinggi saat ini, dengan 345 orang membutuhkan perawatan intensif (ICU) dan 175 pasien butuh bantuan ventilator.
Kemudian, jumlah kematian secara total mencapai lebih dari 1.500 orang, termasuk 12 kematian baru yang dilaporkan pada Minggu (2/5/2021).
Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah berpendapat, lonjakan kasus Covid-19 disebabkan oleh kelelahan masa pandemi atau pandemic fatigue.
“Lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini antara lain disebabkan oleh kelelahan pandemi,” ujar Noor, seperti dikutip dari The Star, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Cerita Penjual Jasa Penukaran Uang Jalanan, Nekat di Tengah Pandemi demi Kejar Rezeki
Hal itu menyebabkan masyarakat, menurut Noor, menjadi abai terhadap penerapan protokol kesehatan.
Adapun pandemic fatigue, menurut laman badan kesehatan dunia (WHO), adalah munculnya demotivasi untuk berbagai langkah perlindungan yang muncul secara bertahap karena dipengaruhi emosi, pengalaman, dan persepsi.
Akibat pandemic fatigue, orang-orang mulai mengabaikan cuci tangan, pakai masker dan jaga jarak fisik yang sebelumnya dipatuhi.
Kelelahan pandemi disebabkan banyak hal, seperti seseorang kehilangan pekerjaan gara-gara pandemi.
Selain itu, keputusan pemerintah melonggarkan beberapa aturan demi keberlangsungan sektor ekonomi dinilai sebagai penyebab lain dari kenaikan kasus Covid-19 di Malaysia.
“Selain itu, aturan dilonggarkan, sektor ekonomi dibuka kembali, diadakan temu massal. Ini berkontribusi terhadap lonjakan kasus di mana-mana,” tambahnya.
Secara keseluruhan, Malaysia kini telah mencatat 2.500 kasus baru per Senin (3/5/2021) sehingga total kasus menjadi 417.512.
Menurut Noor, rumah sakit di Malaysia saat ini masih berjuang menangani pasien.
Dirinya hanya berharap Malaysia tidak diserang mutasi virus yang saat ini telah terjadi di beberapa negara.
Di DKI Jakarta, peningkatan kasus Covid-19 kerap terjadi ketika ada momen libur panjang, termasuk long weekend.