Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Minta Maaf soal Video Paduan Suara di Ruang Utama Masjid Istiqlal

Kompas.com - 18/05/2021, 12:07 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengucapkan permintaan maaf kepada umat Islam yang terganggu atas unggahan video paduan suara di ruang utama Masjid Istiqlal.

Video yang merupakan hasil kerja sama Pemprov DKI Jakarta bersama Jakarta Youth Choir tersebut sempat diunggah di Instagram resmi Pemprov DKI Jakarta @dkijakarta dan akun pribadi Wakil Gubernur DKI Jakarta @arizapatria.

Namun, video itu akhirnya dihapus karena menuai banyak kritik dari kalangan umat Islam yang merasa terganggu oleh konten tersebut.

"Pada kesempatan ini, izinkan kami atas nama Pemprov DKI Jakarta memohon maaf sebesar-besarnya kepada seluruh warga, khususnya umat Islam yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan video lagu Lebaran dan lagu Asmaul Husna di luar dan di dalam Masjid Istiqlal," kata Riza dalam keterangan video, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Sepanjang 2021, Anies dan Riza Patria Sudah 4 Kali Beda Pandangan

Riza mengatakan, unggahan video yang banyak menuai kritik itu menjadi pelajaran untuk Pemprov DKI Jakarta agar berhati-hati dalam mengunggah hiburan di hari raya umat beragama tertentu.

"Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami agar lebih berhati-hati. Terima kasih atas saran dan masukannya kepada kami selama ini," kata Riza.

Riza menjelaskan, video tersebut adalah karya Jakarta Youth Choir (JYC), paduan suara binaan Dinas Pemuda dan Olahraga Pemprov DKI Jakarta.

Dalam video tersebut, anggota JYC menyanyikan Asmaul Husna dan lagu Lebaran karya Ismail Marzuki.

"Kedua video ini di-posting di akun resmi Pemprov DKI Jakarta, nama akunnya @dkijakarta, namun bukan atas perintah Gubernur maupun Wakil Gubernur sebagaimana pemberitaan yang beredar," kata Riza.

Riza menjelaskan, tidak ada maksud menyinggung umat Islam atau apa pun dari Pemprov DKI dan JYC dalam pembuatan video tersebut.

Baca juga: Masjid Istiqlal, Ekspresi Rasa Syukur Kemerdekaan hingga Toleransi

Maksud pembuatan video itu, kata Riza, untuk menyemarakkan kegembiraan suasana Lebaran dengan semangat Jakarta sebagai kota kolaborasi.

Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual Setda Provinsi DKI Jakarta Muhammad Zen mengatakan, JYC juga meminta maaf atas konten yang menuai kritik dari umat Islam tersebut.

Zen menjelaskan, pihak JYC mengakui kurang memiliki pengetahuan perihal adab dan pengambilan gambar di dalam masjid sehingga terjadi improvisasi yang dinilai menyinggung umat Islam.

"Karena itu, JYC meminta maaf sebesar-besarnya kepada seluruh umat Islam, pengurus Masjid Istiqlal, juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Peristiwa ini telah memberi pelajaran bagi JYC untuk tidak mengulangi hal serupa di kemudian hari," kata Zen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi 'Online'

Motif Mantan Manajer Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris, Ketagihan Judi "Online"

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Taman Jati Pinggir Jadi Tempat Rongsok, Lurah Petamburan Janji Tingkatkan Pengawasan

Megapolitan
Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Rangkaian Pilkada 2024 Belum Mulai, Baliho Bacalon Walkot Bekasi Mejeng di Jalan Arteri

Megapolitan
Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati”, Ketua RT: Warga Sudah Bingung Menyelesaikannya

Megapolitan
Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Polisi Temukan Tisu “Magic” hingga Uang Thailand di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Ditangkap di Purbalingga, Eks Manajer yang Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris Sempat Berpindah-pindah

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Pendatang Baru di Jakarta Akan Diskrining, Disnakertrans DKI: Jangan Sampai Luntang-Lantung

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Warga Rusun Muara Baru Sulit Urus Akta Lahir, Pengelola: Mereka Ada Tunggakan Sewa

Megapolitan
Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com