Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika JLNT Casablanca Dilarang Dilintasi Motor karena Terlalu Tinggi, tapi Diujicobakan untuk Road Bike...

Kompas.com - 22/05/2021, 14:29 WIB
Theresia Ruth Simanjuntak

Penulis

"Saya tidak begitu memerhatikan jalanan. Tiba-tiba, sopir sudah membawa saya naik ke JLNT itu dari arah Tanah Abang," ujar E kepada Kompas.com, Sabtu (22/5/2021).

Ketika itu, E baru pulang bekerja sekitar pukul 9 malam.

Mengetahui tengah melintasi JLNT, E mengaku gugup karena angin terasa begitu kencang menghentak-hentakkan tubuhnya.

"Rasanya motor itu juga digerakkan oleh angin. Sopir juga mengendarainya cukup cepat," paparnya.

Hal lain yang membuat E cemas adalah struktur jalanan juga tidak rata.

"Ada belokan cukup tajam di depan Lotte Shopping Avenue. Belum lagi jalanan juga terasa bergejolak, seperti tidak rata," jelasnya.

Mengaku kapok, E pun berpendapat bahwa JLNT juga berbahaya bagi pesepeda.

"Saya rasa berbahaya bagi pesepeda. Pembatas di kedua sisi JLNT juga tidak begitu tinggi. Saya ngeri membayangkan ada pesepeda terpental dari sana karena digoyangkan angin misalnya," pungkas E.

Pernah kecelakaan fatal

JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang itu sejatinya kerap dilalui oleh para pengendara sepeda motor.

Padahal, polisi cukup rutin berjaga-jaga di tiap ujung JLNT untuk mengawasi pemotor yang masih nekat.

Baca juga: 80 Orang dari Satu RT Positif Covid-19, Pimpinan Komisi E: Pemprov DKI Teledor!

Untuk diketahui, ada sebuah kecelakaan fatal yang pernah terjadi di JLNT Casablanca itu, melibatkan pengendara sepeda motor.

Pada Januari 2014, seorang perempuan yang tengah hamil tewas usai jatuh dari JLNT tersebut.

Peristiwa itu bermula dari suaminya, Faisal selaku pengendara sepeda motor, memilih melintasi JLNT Casablanca.

Datang dari arah Kampung Melayu, sang suami tiba-tiba menghentikan laju motornya ketika sudah berada di tengah JLNT.

Sebab, ia mengetahui dari pemotor lain bahwa ada razia polisi di ujung JLNT di Tanah Abang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com