Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Rumah di Tengah Jalan Raya Batuceper: Pernah Ditabrak, Tak Digusur karena Sengketa Tanah

Kompas.com - 04/06/2021, 06:11 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

Sekitar tiga bulan lalu, ada seorang pengendara motor yang menabrak trotoar kecil di depan rumah Anwar.

"Kecelakaan-kecelakaan kecil itu emang sering terjadi," katanya.

Keresahan dan kekhawatiran Anwar

Selain sering terjadi kecelakaan di sekitar kediamannya, Anwar sekeluarga kerap merasa resah.

"Karena apa, ya, namanya kami keluar rumah itu langsung pinggir jalan. Tidak ada halaman, tidak ada apa pun," papar dia.

"Jadi, ya sangat mengkhawatirkan," sambungnya.

Polusi udara serta polusi suara juga menjadi hal yang dia resahkan.

Terlebih lagi, tiap sore hari, jalan tersebut dipadati oleh kendaraan.

"Kalau sore di sini macet. Ya mau enggak mau, saya udah pusing, ya saya masuk ke dalam karena polusi dan kebisingan. Karena sudah terlampau lama, sudah familiar dengan kebisingan itu," ungkap Anwar.

Baca juga: Kemenhub Buat Aturan Baru soal Transportasi Udara, Bandara Soekarno-Hatta Bersiap

Dia menambahkan, di rumah tersebut ada beberapa anak di bawah umur, termasuk tiga putranya.

Putra paling tuanya berumur 13 tahun, sedangkan yang bungsu berumur 6 tahun.

Anwar mengaku khawatir bila anak-anaknya tertabrak jika keluar rumah tanpa pengawasan orang yang lebih tua.

"Ya saya bilangin, kalau keluar rumah itu melipir dulu ke pinggir, jangan langsung ke depan," ucap dia.

Beruntungnya, selama ini Anwar sekeluarga tidak pernah mengalami kejadian yang tidak diinginkan atau terluka karena tertabrak kendaraan.

"Saya selalu tegas agar mereka selalu berhati-hati, tapi alhamdulillah selama ini belum pernah kejadian apa-apa," tuturnya.

Trik atasi polusi

Anwar menuturkan, dia sengaja menanam sebuah pohon yang cukup besar di depan rumahnya untuk meminimalisasi polusi udara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com