Saat ini, terdapat 399 pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumahnya atau dirawat di rumah sakit dan pusat karantina Rumah Lawan Covid-19.
Kecamatan Pamulang menjadi wilayah dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak, yakni 2.599 kasus.
Berikutnya adalah Kecamatan Ciputat Timur yang mencatatkan 2.394 kasus Covid-19.
Tangsel yang sebelumnya berstatus zona kuning penyebaran Covid-19, kini kembali naik ke zona oranye atau wilayah dengan risiko penularan sedang.
Dampak dari peningkatan kasus Covid-19 dan tingginya keterisian rumah sakit sudah mulai terlihat.
Pada Rabu (16/6/2021), terdapat pasien Covid-19 dengan kondisi berat kesulitan mendapatkan ruang perawatan.
Baca juga: RS Rujukan Covid-19 Terisi 74 Persen, Wali Kota Tangsel Sebut Kondisi Sudah Darurat
Relawan LaporCovid-19 Tri Maharani menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi dari keluarga pasien di kawasan Pondok Aren bahwa anggota keluarganya membutuhkan ruang perawatan.
Saat itu, kondisi pasien Covid-19 tersebut memburuk dan merasa sesak napas karena saturasi yang semakin menurun.
"Jadi kemarin sore LaporCovid dapat laporan dari keluarga pasien Pondok Aren akan keadaan pasien dan kondisi RS yang penuh semua," ujarnya saat dihubungi, Kamis (17/6/2021).
Menurut Tri, keluarga pasien tersebut meminta bantuan untuk dicarikan ruang perawatan karena tidak bisa dirawat sementara di puskesmas sambil menunggu dirujuk ke rumah sakit.
Pihak Puskesmas, kata Tri, menolak merawat sementara pasien itu dengan alasan tidak berhasil mendapatkan rumah sakit rujukan yang kosong dapat menampungnya.
Pihak Puskesmas mengaku sudah mencoba menghubungi sejumlah rumah sakit rujukan, tetapi seluruhnya penuh dan belum bisa menerima pasien baru.
"Pihak Puskesmas mencari rujukan dan tak dapat. Sebagai bantuan, mereka meminjamkan oksigen dan mengirimkan tenaga medis saat meminjamkan oksigen ke rumah pasien itu," ungkap Tri.
Tri menyayangkan langkah yang diambil pihak puskesmas. Pasalnya, pasien tersebut seharusnya bisa ditampung sementara untuk penanganan pertama.
Namun, pasien dengan gejala berat tersebut justru dibiarkan berada di rumah dengan bekal oksigen yang dipinjamkan oleh pihak puskesmas.