"Ini yang menurut saya mengkhawatirkan. Jadi ada kesalahan pemahaman dari pihak puskesmas akan makna rujukan," kata Tri.
"Jadi pemahaman yang salah dari faskes 1 (puskesmas) tadi, membuat pasien hanya ditolong pinjaman oksigen ke rumahnya dan diperiksa oleh tenaga medis," sambungnya.
Pasien Covid-19 tersebut akhirnya mencari sendiri rumah sakit terdekat bersama keluarga karena semakin sulit bernapas dan Saturasi oksigen yang terus menurun.
Sang pasien juga harus menggunakan kendaraan pribadi karena pihak puskesmas tidak mengantarnya.
Tri menuturkan, pihak puskesmas mengaku tidak bisa melayani pasien karena berdasarkan prosedur rujukan, harus terlebih dahulu ada rumah sakit yang menyatakan siap untuk merawatnya.
"Jadi jika masa pandemi begini rumah sakit full dan tidak ACC rujukan, maka ada pemahaman puskesmas tidak boleh mengantar pasien ke IGD kecuali pasien berangkat sendiri ke IGD tadi," ungkap Tri.
Sambil dibantu dicarikan ruang perawatan oleh tim LaporCovid-19, pasien tersebut akhirnya bisa mendapatkan perawatan sementara di IGD salah satu rumah sakit di Kota Tangerang pada Kamis dini hari.
"Yang terjadi pasien berangkat naik motor sendiri ke IGD terdekat karena sangat sesak. Jadi jam 02.00 WIB malam kemarin pasien berhasil mendapat pertolongan," kata Tri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.