Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama PPKM Darurat, Pasar Tanah Abang Lengang

Kompas.com - 03/07/2021, 16:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang di Pasar Tanah Abang, Jakarta, kembali harus menghentikan aktivitas sejak adanya aturan Pemeberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3-20 Juli 2021.

Dikutip dari Antara, Sabtu (3/7/2021), sejumlah aktivitas perdagangan di Pasar Tanah Abang relatif sepi, berbeda dari biasanya.

Sejumlah petugas keamanan internal bersiaga di depan pintu di Blok A Pasar Tanah Abang. Pintu gerbang juga tertutup rapat.

Baca juga: Sentra Vaksinasi Tanah Abang Layani Warga Luar Jakarta

Terlihat juga sejumlah stiker berisi pengumuman mengenai penutupan sementara pasar selama PPKM Darurat ditempel di sejumlah titik di Pasar Tanah Abang.

Pada hari pertama PPKM Darurat diterapkan, hanya pedagang kelontong yang masih nekat menjajakan usahanya di depan gerbang Blok A Pasar Tanah Abang.

"Kalau saya kan bisa berpindah jualannya. Kebetulan tadi ada yang belanja di sini," kata pedagang minuman yang tak mau disebutkan namanya.

Sementara itu, penutupan Pasar Tanah Abang berimbas kepada tukang angkut barang.

Salah satunya Syarifudi, tukang angkut barang yang mengeluh tidak mendapatkan pemasukan beberapa hari ke depan.

"Kita mengikuti saja aturan pemerintah tapi kami tidak ada pemasukan beberapa minggu ke depan karena tidak ada yang belanja," kata Syarifudin.

Selain Blok A, Perumda Pasar Jaya juga menutup Blok B dan F, Pasar Tanah Abang selama pemberlakuan PPKM Darurat pada 3-20 Juli 2021.

Pengelola Pasar Tanah Abang, Hery Supriyatna sebelumnya menjelaskan bahwa seluruh toko, baik Blok A, B dan F yang menjual barang garmen dan tekstil ditutup.

Baca juga: Kecuali Blok G, Pasar Tanah Abang Ditutup Selama PPKM Darurat

Hanya Blok G yang diizinkan untuk tetap beroperasi. Blok G sendiri merupakan pasar tradisional yang masuk dalam katagori kebutuhan sehari-hari, sesuai panduan implementasi PPKM Darurat.

"Yang tidak ditutup Blok G karena ada pasar tradisional, pasar basah dan pasar kelontong," kata Hery di Jakarta, Jumat (2/7).

Penutupan sementara juga sudah disosialisasikan pada ribuan kios dan pedagang di Pasar Tanah Abang, melalui spanduk informasi dan sosial media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com