Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Semprot Kerumunan Warga di Depan Plaza Kenari Pakai Water Cannon

Kompas.com - 06/07/2021, 16:36 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih menemukan adanya kerumunan warga di depan Plaza Kenari Mas, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, ketika masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Polisi menindak warga yang berkumpul dengan menyemprot mereka menggunakan kendaraan water cannon.

Video yang menampilkan kerumunan warga disemprot oleh polisi itu viral di media sosial tiktok.

Baca juga: Mengotot Jualan Saat PPKM Darurat, Seorang Pedagang di Pasar Tanah Abang Diamankan

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, peristiwa dalam video itu terjadi pada Senin (5/7/2021), pada hari ketiga pelaksanaan PPKM.

Hengki menyebut, masyarakat yang berkerumun itu sudah berulang kali diperingatkan petugas lewat pengeras suara, namun mereka tak kunjung bubar.

Oleh karena itu, ia menilai tindakan petugas menyemprot warga sudah tepat.

"Situasi seperti ini kita harus tegas. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," kata Hengki.

Hengki menegaskan kerumunan tersebut sangat berpotensi menjadi sumber penularan Covid-19.

Belum lagi jika orang-orang di kerumunan itu pulang ke rumahnya, maka mereka akan menyebarkan ke keluarga di rumah.

"Sesuai kebijakan PPKM darurat, batasi mobiltas, hindari kerumunan. Kita harus tegas," kata Hengki.

"BOR bed occupancy ratio (keterisian rumah sakit) sudah sangat memprihatinkan. Kita cegah jangan ada korban lagi," sambungnya.

Baca juga: Lawan Petugas Saat Terjaring Razia Masker, Pemuda di Ciputat Mengaku Keluarga Jenderal di Mabes Polri

Dalam patroli itu, petugas juga menemukan Plaza Kenari Mas masih beroperasi meski bukan sektor esensi.

Menurut Hengky, petugas langsung meminta pengelola pusat perbelanjaan itu untuk tutup.

Pihak pengelola juga saat ini sedang menjalani pemeriksaan terkait pelanggaran PPKM darurat.

Pandemi Covid-19 di Jakarta terus memburuk. Data pemerintah yang disampaikan Senin kemarin, penambahan kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir mencapai 10.903.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com