Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Delta Mengamuk di Jakarta: Penularan Semakin Masif, Jenazah Pasien Covid-19 Harus Antre Dimakamkan

Kompas.com - 14/07/2021, 19:09 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Virus corona varian Delta telah menyebabkan kasus harian di DKI Jakarta semakin tinggi. Artinya, penularan virus di Ibu Kota sudah semakin masif.

Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI hingga Minggu (11/7/2021) mencatat, total ada 615 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dengan varian B.1.617.2 atau varian Delta.

Temuan itu diketahui telah tersebar di 13 provinsi, di mana DKI Jakarta menjadi provinsi dengan sebaran terbesar, yakni 264 kasus.

Kemenkes menyebutkan, varian Delta ini enam kali lebih menular daripada varian Alpha B.1.1.7 asal Inggris.

Baca juga: 8 Tenaga Kesehatan di Jakarta Meninggal karena Covid-19 dalam Sepekan Terakhir

Pemprov DKI memberikan klasifikasi gejala yang umumnya disebabkan oleh varian Delta yakni, demam, mual dan muntah, flu parah, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, diare dan sakit perut, nyeri sendi, dan hilang selera makan.

Semakin masifnya penyebaran Covid-19 varian Delta juga dibuktikan dengan tingginya penambahan kasus harian di Ibu Kota selama PPKM Darurat.

Pada Selasa kemarin, tercatat penambahan 12.182 kasus Covid-19. Dari penambahan kasus itu, sebanyak 14 persen di antaranya anak usia 0-18 tahun.

Rinciannya 1.123 anak usia 6-18 tahun dan 370 kasus anak usia 0-5 tahun. Sedangkan, 9.305 kasus adalah usia 19 - 59 tahun dan 1.384 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Dengan penambahan kasus harian itu, angka kumulatif Covid-19 di Jakarta berada di 689.243 kasus.

Sementara itu, selama enam hari terakhir, kasus harian Covid-19 konsisten di atas 10.000. Berikut penambahan kasus Covid-19 di Ibu Kota yang berada di atas 10.000 kasus selama PPKM darurat:
4 Juli: 10.485 kasus
5 Juli: 10.903 kasus
8 Juli: 12.974 kasus
9 Juli: 13.112 kasus
10 Juli: 12.920 kasus
11 Juli: 13.133 kasus
12 Juli: 14.619 kasus
13 Juli: 12.182 kasus

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabodetabek, Kasus Harian di Jakarta di Atas 10.000, Rekor Tertinggi Kasus Harian di Tangerang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com