Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 di Jakarta Semakin Tak Terkendali, Kapan RS Lapangan Terwujud?

Kompas.com - 16/07/2021, 12:52 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta semakin tak terkendali meski pemerintah telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat mulai 3-20 Juli.

Pada Kamis kemarin, tercatat penambahan 12.691 kasus baru di Ibu Kota. Sebanyak 13 persen di antaranya merupakan anak-anak.

Rinciannya, 1.481 kasus adalah anak usia 6-18 tahun dan 412 kasus anak usia 0-5 tahun. Adapun 9.609 kasus adalah usia 19-59 tahun dan 1.189 kasus adalah usia 60 tahun ke atas.

Dengan penambahan kasus itu, angka kumulatif kasus Covid-19 di Jakarta mencapai 714.601 kasus.

Baca juga: Anies: Perusahaan Non-esensial dan Non-kritikal yang WFO adalah Penyumbang Tingginya Kasus Covid-19 di Jakarta

Pasien sembuh bertambah 3.026 orang dibandingkan kemarin. Dengan demikian, total pasien sembuh di Jakarta kini 595.582 orang.

Kemudian, kasus aktif sudah menyentuh angka 100.000 kasus. Kasus aktif bertambah 9.525 kasus menjadi 109.276 kasus.

Korban meninggal dunia juga meningkat. Tercatat dalam 24 jam terakhir ada 140 pasien meninggal akibat Covid-19. Total korban jiwa akibat Covid-19 di Jakarta kini 9.743 orang.

Lonjakan kasus Covid-19 itu tak dibarengi dengan ketersediaan tempat tidur isolasi maupun ICU bagi pasien. Akibatnya, banyak pasien yang harus antre untuk dirawat di ruang ICU.

"Sekarang pun warga banyak yang tidak mendapat tempat (perawatan), menunggu, mengantre di ICU, kita menyaksikan peta tantangan ini nyata," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, 2 Juli 2021.

Dua pekan berselang setelah Anies mengeluarkan pernyataan tersebut, keadaan di lapangan justru semakin memprihatinkan.

Data terakhir Pemprov DKI Jakarta per 11 Juli 2021, tempat tidur isolasi telah ditambah dari 11.214 menjadi 11.522, tetapi persentase keterisian stagnan di angka 92 persen.

Tempat tidur ICU juga ditambah dari 1.377 menjadi 1.479 tempat tidur. Meski mengalami penambahan, keterisian tempat tidur di ICU tetap meningkat dari 94 persen kini di angka 95 persen.

Baca juga: Pesan Anies untuk Satpol PP yang Tindak Pelanggar PPKM: Tegur dengan Hati, Perlakukan Seperti Saudara Sendiri

 

Data Lapor Covid-19, kanal komunitas peduli hak asasi manusia dan kesehatan masyarakat terkait pandemi Covid, mencatat ada 265 pasien Covid-19 yang meninggal dunia saat berusaha mencari failitas kesehatan atau mennggu antrean IGD.

Mereka meninggal di luar fasilitas kesehatan.

"Kondisi itu menunjukkan bahwa pemerintah abai dalam memenuhi hak atas kesehatan warganya di masa pandemi," tulis Lapor Covid-19.

Sebanyak 265 penderita Covid-19 yang meninggal itu tersebar di 47 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur (NTT).

Baca juga: Jadwal Vaksinasi Keliling di Jakarta Hari Ini, 16 Juli

Di DKI Jakarta tercatat sebanyak 17 kasus warga positif Covid-19 yang meninggal di luar fasilitas kesehatan dan Jawa Barat melaporkan 97 kasus.

Di Jabar, salah satunya terdapat di Kota Bekasi yang menduduki urutan pertama warga penderita Covid-19 meninggal di luar fasilitas kesehatan versi Lapor Covid-19.

Keluarkan Kepgub tentang tempat isolasi terkendali

Anies kemudian menerbitkan Surat Keputusan Gubernur (Kepgub) untuk membuka tempat isolasi terkendali pasien Covid-19.

Kepgub Nomor 891 tahun 2021 tentang Penetapan Lokasi Isolasi dan Standar Operasional Prosedur Pengelolaan Lokasi Isolasi dalam Rangka Penanganan Covid-19 itu diteken Anies 8 Juli 2021.

Dalam lampiran Kepgub itu disebutkan, ada 184 lokasi yang ditetapkan sebagai tempat isolasi terkendali dengan daya tampung mencapai 26.134 orang.

Untuk lokasi yang memiliki kapasitas besar diberikan pada urutan pertama lampiran, seperti Rusun Nagrak dengan 10.200 kapasitas orang, Rusun Pasar Rumput Manggarai 3.968, Rusun Penggilingan Pulogebang 1.566, Rusun Daan Mogot 1.566, dan Gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) DKI Jakarta 480 orang.

Selain gedung dan rusun, kecamatan yang memiliki gedung olahraga (GOR) juga diberdayakan untuk dijadikan tempat isolasi terkendali.

Baca juga: Anies Keluarkan Kepgub, Sediakan Tempat Isolasi Terkendali di Jakarta Kapasitas 26.134 Orang

 

Anies juga meminta beberapa gedung sekolah, pusdiklat, balai kesenian, dan kantor Lurah untuk dijadikan tempat isolasi terkendali.

Rumah sakit lapangan

Bukannya menambah tempat isolasi terkendali, Kementerian Kesehatan RI justru meminta pemerintah daerah (pemda) bisa mendirikan rumah sakit lapangan untuk menambah tempat perawatan pasien Covid-19.

Hal ini dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang semakin tak terkendali.

"Mendirikan RS lapangan, atau tenda lapangan dibuat, dan menambah tempat isolasi terpusat harus dilakukan pemerintah daerah atau bekerja sama dengan memanfaatkan hotel untuk isolasi secara terpusat," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021).

Baca juga: Data BPS: Sekitar 500.000 Warga di Jakarta Jatuh ke Lembah Kemiskinan

Selain mendirikan rumah sakit lapangan, Kemenkes juga meminta pemda dapat mengonversi tempat tidur di rumah sakit rujukan sebesar 40 persen.

Pemda juga dapat mengubah RSUD menjadi rumah sakit khusus Covid-19.

"Jadi pemda nanti memutuskan rumah sakit mana yang dikonversikan atau juga rumah sakit mana yang secara penuh merawat pasien Covid-19 karena izin operasional dari RS itu ada di pemda kan," ujar Nadia.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta pembangunan RS lapangan darurat untuk Covid 19 di Jawa dan Bali bisa dilakukan pekan ini.

Hal itu disampaikannya dalam rapat koordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

"Ada beberapa yang sudah siap dikerjakan. Jadi menurut saya jika bisa, pada minggu ini juga pembangunan RS lapangan ini telah dimulai,” ujar Luhut, seperti dikutip dalam keterangan resminya, Kamis (15/7/2021).

Hingga kini, pemerintah baru mempersiapkan asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur, sebagai rumah sakit darurat Covid-19. 

Baca juga: 12.724 Anak di Jakarta Terpapar Covid-19 Sepekan Terakhir

 

Basuki menjelaskan, pembangunan RS Wisma Haji Pondok Gede di Jakarta Timur yang diperuntukkan pasien Covid-19 kini sudah dapat digunakan sebagian karena pembangunan beberapa gedung yang telah rampung.

“Saat ini, gedung A, B, C, dan H telah selesai direnovasi, menyisakan gedung D5 yang masih dalam proses renovasi. Insya Allah dalam waktu dekat bisa segera rampung,” ungkap Basuki menanggapi arahan Luhut untuk mempercepat pembangunan RS lapangan. 

Selain Asrama Haji, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti sebelumnya menyebut Jakarta Internasional Expo (JI Expo) juga dipersiapkan untuk menghadapi lonjakan kasus aktif di Jakarta.

Baca juga: Perda Covid-19 di Jakarta Akan Direvisi, Wagub: Untuk Dimasukkan Pasal Hukuman Pidana

Dia mengatakan, karena kapasitas JI Expo cukup besar, perlu persiapan lebih lama sebelum digunakan untuk tempat isolasi terkendali.

"Karena kapasitas JI Expo itu bisa sampai 20.000, ini bukan jumlah kecil," ucap Widyastuti, Selasa (6/7/2021).

Dia berharap operasional tempat isolasi pasien aktif Covid-19 di JI Expo bisa berada di bawah manajemen aparat TNI dan Polri, seperti yang dilakukan di Wisma Atlet. Namun, hingga kini, belum ada informasi lebih lanjut mengenai pembangunan JI Expo sebagai rumah sakit darurat Covid-19. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com