Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulah Begal di Bekasi, Rampas Ponsel hingga Membunuh demi Lanjutkan Mabuk-mabukan

Kompas.com - 17/07/2021, 10:40 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menangkap S dan MS, dua dari tujuh begal yang beraksi warung kopi dan membacok pengunjungnya, LM (24) hingga tewas.

Aksi tersebut terjadi di sebuah warung kopi Jalan Raya Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (13/7/2021) pagi.

Para pelaku mengambil uang kotak amal sebanyak Rp 800.000 dan ponsel milik korban sebelum akhirnya melarikan diri.

Kronologi

Kasubag Humas Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing Andari, mengatakan, peristiwa itu diketahui oleh saksi AR (20). Saat itu, saksi sedang tidur dan mendengar teriakan korban.

Baca juga: Polisi Buru 5 Begal di Bekasi yang Masih Buron, Identitasnya Sudah Diketahui

"Saksi sedang tidur kemudian terbangun karena ada teriakan korban yang meminta pertolongan," ujar Erna di Bekasi, Selasa.

AR melihat korban bersimbah darah akibat tusukan senjata tajam di dada kiri. Dia langsung berteriak dan meminta pertolongan warga dan melapor ke pihak kepolisian.

Erna menjelaskan, selanjutnya AR bersama warga membawa LM ke rumah sakit terdekat. Namun, nyawa korban tidak tertolong.

"Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan, namun nyawanya tidak tertolong akibat luka yang dideritanya," ujar dia.

Pelaku ditangkap

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) langsung menyelidiki kasus pencurian disertai pembacokan itu.

Baca juga: Komplotan Begal di Bekasi Tergabung dalam Geng Motor Brutal yang Sering Ugal-ugalan

Satu hari setelah kejadian, polisi kemudian menangkap S dan MS serta satu penadah berinisial D yang menerima ponsel hasil kejahatan pelaku.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, para tersangka ditangkap di lokasi yang berbeda. S dan MS ditangkap di Pondok Gede, Bekasi. D ditangkap di rumahnya di Pasar Kramat, Jakarta Timur, Rabu lalu.

"Pertama kami amankan saat itu adalah Saudara D. Dari hasil penadahnya dulu, kemudian baru MS dan S," ujar Yusri dalam konferensi pers secara daring, Jumat ini

Yusri mengatakan, S merupakan pelaku utama aksi pembegalan di warkop yang mengambil uang kotak amal berisi Rp 800.000 dan korban.

S juga yang membacok bagian dada LM saat berusaha mempertahankan ponsel. Korban pun meninggal dunia.

"S dan MS ini yang masuk ke dalam, lima orang rekan menunggu di luar. Si S ini melayangkan celurit ke dada korban saat korban berteriak," kata Yusri.

Baca juga: Bacok Pemuda hingga Tewas, Begal di Bekasi Beraksi dalam Kondisi Mabuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com