Keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) isolasi untuk pasien Covid-19 di rumah sakit Jakarta kini berada di angka 33 persen.
Sedangkan BOR intensive care unit (ICU) di Jakarta berada di angka 59 persen.
"Ini jauh lebih rendah dari rekomendasi ambang batas maksimal oleh WHO yaitu 60 persen," ucap Anies.
Anies menjelaskan, saat puncak pandemi, keterisian tempat tidur sempat berada di angka 94-95 persen. Oleh karena itu, Pemprov DKI memutuskan menambah kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Beban RS dan Nakes Berkurang tapi Ingat Pandemi Belum Berakhir
"Jumlah rumah sakit (dari 106) ditambah menjadi 140 rumah sakit, dari 6.000 tempat tidur lompat menjadi 11.000 tempat tidur," kata dia.
Mantan Menteri Pendidikan itu juga menjelaskan penurunan angka kematian akibat Covid-19 di Ibu Kota.
Dia membandingkan, saat puncak pandemi pada Juli 2021, angka kematian mencapai 400 jiwa dalam sehari.
"Tetapi sekarang angka pemakaman dengan protap Covid-19 telah turun di kisaran 50-an dan angka kematian terkonfirmasi Covid-19 turun di angka 40-an, inilah situasi bila beban jauh lebih kecil, kecepatan dalam proses pun akan lebih baik," ucap Anies.
Meski angka kematian menurun, Anies meminta semua pihak tak melihat hal tersebut sekadar angka belangka. Kematian akibat Covid-19 juga diiringi duka keluarga yang ditinggalkan.
"Mereka adalah saudara-saudara kita yang punya keluarga, teman yang kita sayangi, keluarga yang kita cintai, dan setiap kematian Covid-19 adalah terlalu banyak, kita harus terus tekan sampai titik yang terendah," ucap Anies.
Indikator terakhir yang menunjukkan kondisi Ibu Kota mulai membaik adalah status zona risiko untuk wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jakarta Melandai, Fraksi PKS Dorong Anies Longgarkan PPKM
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.