Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Fraksi PKS DPRD DKI: Prematur Gunakan Hak Interpelasi untuk Formula E

Kompas.com - 23/08/2021, 17:06 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz, menilai bahwa terlalu prematur menggunakan hak interpelasi untuk menanyakan program Formula E yang hendak digelar Gubernur Anies Baswedan.

Dia mengatakan, saat ini Pemprov DKI Jakarta bersama DPRD sibuk membahas beberapa revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan beberapa agenda yang harus dikejar karena mengalami penundaan saat pandemi Covid-19.

"Dan masih banyak PR (pekerjaan rumah) kita yang belum selesai, saya kira terlalu prematur bicara interpelasi," kata Aziz, Senin (23/8/2021).

Baca juga: Soal Hak Interpelasi Terkait Formula E, Ketua DPRD DKI: Bukan untuk Jatuhkan Gubernur

Dia mengatakan, jika anggota DPRD DKI menginginkan keterangan terkait program Formula E, sebaiknya dilakukan di rapat kerja biasa.

Ketua Komisi B itu menyebutkan, jika mekanisme pemanggilan saat rapat kerja maka proses pertemuan antara pihak eksekutif dan anggota DPRD bisa jauh lebih cepat.

"Kalau memang minta keterangan ya dipanggil saja, ngopi bareng. Kalau interpelasi kan harus persetujuan rapat paripurna lagi dan sebagainya," ucap Aziz.

Aziz juga menyebutkan, Pemprov DKI Jakarta dan jajaran anggota DPRD DKI Jakarta banyak membahas pembangunan yang tertunda di masa pandemi Covid-19. Kemungkinan interpelasi akan lolos sangat kecil, mengingat padatnya agenda pembahasan yang dilakukan bersama pihak eksekutif.

"Karena kita tahu sama-sama Pemda DKI sama-sama sedang berjuang melawan Covid, sama-sama tahu bahwa kondisi sekarang ini butuh berjalan bersama bergandengan," ucap dia.

Usulan pengajuan hak interpelasi terkait ajang balap mobil listrik Formula E dilakukan pertama kali oleh lima anggota DPRD dari Fraksi PDI-P pada 15 Agustus 2021. Pengajuan kemudian disusul oleh delapan anggota Fraksi PSI pada 18 Agustus 2021.

Baca juga: Anggota DPRD: Target Hak Interpelasi Pembatalan Formula E karena Tak Untung bagi Jakarta

Saat dimintai keterangan Jumat lalu, inisiator hak interpelasi yang juga Wakil Ketua Fraksi PDI-P, Ima Mahdiah mengatakan, belum ada penambahan jumlah anggota dewan yang ikut dalam hak interpelasi.

Saat ini masih 13 anggota, sedangkan syarat minimum pengajuan hak interpelasi untuk dibahas di rapat paripurna adalah 15 anggota dewan dari dua fraksi yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com