Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Berjuang dan Memerangi Hoaks agar Pelajar Terima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 24/08/2021, 18:28 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 12 Juli 2021, Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar vaksinasi Covid-19 khusus bagi pelajar. Gedung-gedung sekolah pun disulap menjadi gerai vaksinasi Covid-19.

Saat itu, kasus Covid-19 di Jakarta sedang meningkat drastis seiring dengan merebaknya varian delta virus Covid-19 di Jakarta.

Lebih dari satu bulan bergulir, 91 persen dari total target vaksinasi telah tercapai.

"Sekarang sudah sekitar 91 persen ya capaian," kata Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II Masduki saat dihubungi Selasa (24/8/2021).

Baca juga: 91 Persen Pelajar di Jakarta Barat Sudah Terima Vaksinasi Covid-19 Dosis Satu

Hasil yang baik bukan berarti bebas kendala. Masduki menyatakan, selama menggenjot capaian vaksinasi Covid-19 bagi pelajar, pihaknya juga harus berperang melawan hoaks yang beredar di kalangan orangtua murid.

"Banyak banget orangtua yang termakan hoaks tentang vaksin Covid-19 jadi anak-anak itu susah dapat izin untuk bisa terima vaksin," kata Masduki.

Masduki menjelaskan, kendala ini paling terasa saat masa awal digelarnya vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar, utamanya saat capaian vaksinasi Covid-19 bagi pelajar baru mencapai sekitar 20-30 persen.

Baca juga: Orang Tua Termakan Hoaks Jadi Kendala Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar

"Waduh banyak banget (yang termakan hoaks). Begitu posisi di 20 Juli (2021) kita  kerja keras banget," jelas Masduki.

Para orangtua murid menyampaikan langsung ke staf Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat terkait hoaks yang mereka telan saat pihak Suku Dinas Pendidikan tengah memberikan arahan terkait program vaksinasi Covid-19 bagi pelajar.

Jenis hoaks yang diterima olah para orangtua murid sendiri, kata Masduki, ada beragam.

"Macam-macam, ada yang katanya vaksin (Covid-19) itu ada chip-nya, ada yang katanya nggak halal, ada yang katanya nanti umur kita ketahuan, terus banyak yang bilang 'orang kalau sudah vaksin juga mati juga kok', gitu," terang Masduki.

Dengan adanya kendala tersebut, seluruh pihak berwenang segera dilibatkan dalam memerangi hoaks.

Baca juga: Akademisi IPB Bagikan Cara Cerdas Hindari Berita Hoaks

"Kerja keras banget itu, langsung pengawas, kepala sekolah, kasatpel kita libatkan semua dokter, lurah, camat semua deh kita libatkan," lanjut Masduki.

Para orangtua murid yang termakan hoaks segera diedukasi oleh tenaga kesehatan untuk menerima informasi yang sebenarnya.

Beberapa orangtua yang termakan hoaks langsung dikontak oleh Masduki dan jajaran. Sosialisasi melalui zoom meeting pun segera dijadwalkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap Groundbreaking MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com