Di satu sisi, kata Dahlan, petugas yang membersihkan Kali Sipon di Kelurahan Cipondoh dan Kelurahan Poris Plawad Utara adalah tim yang berbeda.
"Yang ngebersihin di sini ya tim sendiri. Di sana yang kemarin numpuk itu tim yang berbeda," ucapnya.
Dahlan enggan menduga orang yang kerap membuang sampah sembarangan di kali tersebut.
Meski demikian, dia berharap bahwa tak ada lagi orang yang membuang sampah di Kali Sipon.
"Semoga saja enggak ada lagi ya yang buang sampah di sini," harap Dahlan.
Tumpukan sampah itu menyangkut di jembatan kecil yang dibangun agar warga setempat dapat menyeberangi kali tersebut.
Akan tetapi, keberadaan jembatan itu menjadi penyebab sampah-sampah itu tersangkut.
Sampah yang tersangkut di sisi barat laut jembatan itu terdiri dari botol plastik, sayuran, makanan sisa, tempat makanan berjenis styrofoam, kayu, dedaunan, bungkus rokok, dan lainnya.
Bau tak sedap menyerbak dari tumpukan sampah tersebut.
Jika dihitung, tumpukan sampah itu memiliki panjang sekitar 10 meter. Lebarnya tentu mengikuti lebar kali tersebut, kurang lebih 3-3,5 meter.
Baca juga: Lalu Lintas GDC Depok Dialihkan, Ini Rekayasanya
Berbagai jenis ampah tak hanya memenuhi kali itu saja, melainkan ada juga yang bertengger di kedua sisi bibir Kali Sipon.
Bahkan, sampah di bibir kali tampak dikerubungi berbagai lalat.
Namun, tampaknya warga sekitar sudah terbiasa dengan pemandangan tersebut.
Baik pengendara yang melintas, pedagang, ataupun warga sekitar, tampak tidak terganggu dengan keberadaan tumpukan sampah itu.
Padahal, bibir Kali Sipon yang berdekatan dengan tumpukan itu dijadikan tempat berjualan oleh warga.
Baca juga: Lempari Polisi dengan Batu, 20 Simpatisan Rizieq Shihab Diamankan
Berbagai penjual menempati bibir kali, mulai dari penjual makanan hingga pakaian.
Mereka tampak tidak terganggu dengan bau ataupun keberadaan sampah itu sendiri.
Sementara itu, pada sisi yang berlawanan dengan tumpukan sampah atau di sisi tenggara jembatan hanya ada sedikit sampah yang lambat laun mengalir di Kali Sipon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.