BEKASI, KOMPAS.com - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di Kota Bekasi diperpanjang hingga 13 September 2021.
Pada masa perpanjangan PPKM kali ini, status Kota Bekasi tidak bergeser, tetap berada di level 3.
"Pada perpanjangan PPKM kali ini tidak ada yang beda, kita tetap berada di level 3," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam keterangan tertulis, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Selama PPKM, Penggunaan Listrik Rumah Tangga di Bekasi Naik 10 Persen
Kebijakan perpanjangan PPKM Level 3 tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 443.1/1378/SET.COVID-19 yang dibuat dalam rangka menindaklanjuti lnstruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
"Pedoman ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat Kota Bekasi dapat mematuhi dalam beraktivitas sehari-hari sehingga tidak terjadi pelanggaran dan pandemi Covid-19 segera berlalu," ujar pria yang akrab disapa Pepen.
Rahmat berujar, sejak PPKM yang berlaku pada 31 Agustus hingga 6 September 2021, wilayahnya berada di level 3 dan mendapat izin relaksasi sejumlah aktivitas masyarakat, antrara lain sekolah tatap muka terbatas, operasional pusat perbelanjaan, hingga kegiatan peribadatan secara berjemaah dengan ketentuan protokol kesehatan.
Baca juga: Pemkot Bekasi Klaim 98 Persen Wilayahnya Masuk Zona Hijau Covid-19
Menurut Rahmat, terdapat perubahan yang cukup baik terhadap perkembangan kasus penularan Covid-19 di wilayahnya dengan kondisi penerapan PPKM level 3.
"Angka kesembuhan kita sudah di posisi 98,7 persen, kasus aktifnya tinggal 0,23 persen atau 179 kasus, RT yang zona kuning tinggal 88 saja dan sisanya sudah zona hijau," ujarnya.
Menurut dia kebijakan yang saat ini diperlukan tentu saja harus berdampak pada pertumbuhan ekomomi yang terpuruk sejak pembatasan aktivitas masyarakat diberlakukan saat PPKM Level 4.
Meski begitu, Rahmat menyebut belum ada perubahan secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi meski status Kota Bekasi sudah berada di level 3.
"Kalau pengaruh secara signifikan tidak, karena kita kan masih sangat dibatasi. Beberapa yang sudah bergerak contohnya mal sudah buka, meski sangat terbatas," ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.