Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pencuri Spesialis Spion Mobil Sudah Beraksi Satu Tahun

Kompas.com - 08/09/2021, 18:52 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan orang pencuri spesialis spion mobil yang ditangkap aparat dari Polres Jakarta Barat ternyata telah beroperasi selama satu tahun.

Mereka berperan sebagai pemetik.

Sementara, dua orang lainnya yang berperan sebagai penadah, mengaku telah beraksi selama tiga tahun.

"Pengakuan pemetik, mereka sudah beraksi selama satu tahun di wilayah Jakarta Barat," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Polisi Tangkap 10 Anggota Komplotan Pencuri Spesialis Spion Mobil

Mulanya, hanya ada dua orang komplotan yang ditangkap aparat pada Sabtu (4/9/2021). Kemudian, polisi mengembangkan kasus hingga delapan orang lainnya tertangkap.

Mereka adalah HH (17), FE (16), MR (16), IAS (20), DSK (24), FDA (23), SG (19), DS (26), MY (37), AF (20).

Mereka beraksi di wilayah Jakarta Barat, Tangerang dan Depok.

Dua pelaku di antaranya positif menggunakan ganja berdasarkan hasil tes urine. Sementara pelaku berinisial HH merupakan residivis dari kasus yang sama.

Menurut Ady, sepasang spion dijual seharga Rp 350.000.

"Tapi itu tergantung merk, yang merk mahal bisa laku Rp 1 juta," kata Kanit Krimum Polres Jakarta Barat AKP Avrilendy.

Baca juga: Azas Tigor Kritik Sanksi untuk Petugas Dishub yang Memeras: Harusnya Dipecat!

Karena hasil curian dibagi-bagi, satu orang kira-kira mendapat Rp 75.000. Menurut Ady, hasil curian dipakai para pelaku untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Penangkapan bermula dari terungkapnya kasus pencurian spion mobil di Jalan Rawa Kepa, Tomang, Jakarta Barat, pada Jumat (3/9/2021).

Aksi pencurian terekam kamera CCTV setempat dan videonya viral di media sosial.

Dalam rekaman tersebut ada dua orang pelaku. Kedua pelaku ditangkap pada Sabtu (4/9/2021) dini hari.

"Dari pengungkapan, kami tidak berhenti, kami kembangkan sampai tertangkap 10 orang pelaku," ujar Ady.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com