Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tidur di Pulomas Dibongkar karena Diprotes Pesepeda, Kini Diganti Speed Trap

Kompas.com - 27/09/2021, 13:14 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi tidur di Jalan Raya Pulomas, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, yang dibongkar kini telah diganti dengan speed trap.

Pantauan Kompas.com, Senin (27/9/2021), speed trap warna putih dibangun oleh Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur dan Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur, serta didampingi pihak Kelurahan Kayu Putih.

Lurah Kayu Putih Tuti Sugihastuti mengatakan, polisi tidur yang dibongkar berjumlah 10 dengan ketinggian masing-masing 4 sentimeter.

Baca juga: Diprotes Pesepeda, Polisi Tidur di Pulomas Dibongkar

Kini, speed trap yang dibangun di Jalan Raya Pulomas berjumlah 7 dengan ketinggian 12 milimeter, sesuai aturan yang berlaku.

"Hari ini dibangun lagi (speed trap). Yang kemarin 10 titik, sekarang 7 titik dengan ketinggian 12 milimeter," kata Tuti saat ditemui di lokasi, Senin ini.

Tuti mengatakan bahwa polisi tidur di Jalan Raya Pulomas dibangun karena keresahan warga.

"Jadi ini sudah berpuluh-puluh tahun, di sini ini ajang salah satunya balap liar, selain itu juga gangguan kamtibmasnya tinggi, berupa penjambretan," kata Tuti.

Baca juga: Polisi Tidur di Pulomas Dibuat Warga untuk Cegah Balap Liar, Dibongkar atas Protes Pesepeda

Tuti mengatakan, awalnya warga berniat membangun speed trap.

Namun, karena tidak berkoordinasi dengan Dishub DKI, jadilah dibangun 10 polisi tidur dengan tinggi masing-masing 4 sentimeter.

Melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang), dibangunlah polisi tidur dengan dana swadaya dari masyarakat.

Namun, setelah itu, ada pihak yang tidak setuju dengan pembangunan polisi tidur itu.

Baca juga: Bangun Polisi Tidur Setinggi 4 Cm, Warga Pulomas Resah dengan Penjambretan dan Balap Liar

Alhasil, polisi tidur di Jalan Raya Pulomas itu dibongkar pada Minggu (26/9/2021) pagi.

Polisi tidur dibongkar karena keberadaannya terlalu tinggi dan membahayakan.

Sejumlah pesepeda juga memprotes keberadaan polisi tidur di Jalan Raya Pulomas itu.

Adapun pembongkaran dilakukan oleh Suku Dinas Bina Marga Jakarta Timur, RT dan RW setempat, anggota kepolisian, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, dan anggota PPSU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com