Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS METRO

Vaksinasi Percepat Pengendalian Pandemi di DKI Jakarta

Kompas.com - 04/10/2021, 17:52 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Strategi percepatan pemberian vaksinasi gencar diupayakan. Caranya, lanjut Widyastuti, antara lain dengan mempermudah akses, pendaftaran vaksinasi daring, dan menambah tim vaksinator.

Baca juga: Kalahkan Jatim, DKI Jakarta Raih Emas PON XX Papua dari Cabor Sepak Takraw Putri

Sentra vaksinasi didekatkan kepada masyarakat melalui vaksinasi mobile, mobil vaksinasi keliling, serta menggencarkan vaksinasi berbasis komunitas dan tempat umum.

Selain itu, pendaftaran vaksinasi dipermudah dengan sistem daring terpadu melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

“Vaksinator juga diperbanyak melalui kolaborasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi DKI Jakarta untuk memberdayakan CPNS dari Organisasi Perangkat Daerah di luar Dinkes, serta perbantuan tenaga kesehatan melalui kolaborasi dengan organisasi profesi dan sejumlah perusahaan,” jelasnya.

Baca juga: DKI Jakarta Tambah 1 Medali Emas dari Cabor Sepatu Roda di PON Papua

Pendaftaran vaksinasi Covid-19 melalui sistem daring terpadu aplikasi Jakarta Kini (JAKI).DOK. Humas Pemprov DKI Jakarta Pendaftaran vaksinasi Covid-19 melalui sistem daring terpadu aplikasi Jakarta Kini (JAKI).

Sebagai tambahan informasi, saat ini, pengendalian pandemi Covid-19 di DKI Jakarta secara umum sudah cukup baik.

“Terkait pengendalian Covid-19 di DKI Jakarta, faktor yang terutama saya lihat berkontribusi besar adalah konsistensi dan komitmen Pemerintah Provinsi dalam melakukan pendekatan berbasis sains,” ungkap epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman.

Hal ini mesti dijaga karena DKI Jakarta adalah etalase Indonesia dan secara nasional, Jakarta juga menjadi barometer untuk daerah lain.

Meski begitu, Dicky terus-menerus mengingatkan, pandemi belum berakhir. Pertempuran masih panjang dan masih banyak hal terjadi dalam sejarah terdahulu yang bisa menjadikan pandemi memburuk.

Baca juga: Daftar Harga Sembako Hari Ini di DKI jakarta

“Hal yang bisa menjadikan pandemi memburuk kembali adalah percaya diri yang berlebihan, merasa sudah menang dan selesai. Kita harus tetap punya kewaspadaan dan penilaian risiko individu. Sebab, sebagus apa pun strategi pemerintah, tidak akan berdampak kalau tidak didukung publik,” tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com