Mun mengenang kali terakhir ia melihat anaknya. Pada Kamis malam, saat itu Rian pamit bermain dengan teman-temannya selepas shalat maghrib berjemaah di masjid.
"Dia pamit main, seperti biasa. Sampai akhirnya, temannya mengabarkan kalau Rian hanyut. Saya cari, dibantu warga semua, pemuda di sini juga," kenang Mun.
Para tetangga dan sanak saudara mengatakan Rian dikenal sebagai anak yang baik.
"Anaknya baik, enggak neko-neko. Peduli sama teman-temannya, " ungkap An, tante Rian.
Hal serupa juga disampaikan teman-teman Rian yang datang melayat.
"Rian baik, dia rajin shalat. Ramah, selalu menyapa kalau ketemu. Kaget juga kejadian ini, padahal terakhir ketemu waktu kelas 5 SD, dua tahun lalu," ungkap Inayah, salah satu teman Rian di bangku SD.
Baca juga: PPKM Level 3 di Jakarta Kembali Diperpanjang hingga 18 Oktober
Inayah dan teman-temannya mengaku terus mendoakan Rian, apalagi saat belum ditemukan. Banyak teman-teman Rian yang datang ke rumahnya selama menanti kabar penemuan Rian.
"Tiap pagi saya ke sini, khawatir, ingin tahu, berharap Rian sudah ketemu," pungkas Inayah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.