Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lurah Sebut Mural “Koruptor Dirangkul, Rakyat Kecil Dipukul” di Bintaro Dihapus Warga

Kompas.com - 08/10/2021, 19:48 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mural bernada kritik di sebuah tembok di pinggir Jalan Taman Bintaro Barat, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kini telah dihapus.

Mural berupa tulisan yang terdiri dari kata “Koruptor”, “Dirangkul”, “Rakyat Kecil”, dan “Dipukul” kini tak terlihat lagi lantaran ditiban dengan cat warna putih.

Lurah Bintaro Muhamad Nur mengatakan, mural tersebut dihapus oleh warga setempat.

“Dari warga juga sebenarnya (yang hapus). Saya juga enggak ngerti, tapi yang mengerjakan itu dari masyarakat sendiri,” ujar Nur saat ditemui di kantornya, Jumat (8/10/2021) sore.

Baca juga: Mural Bertulisan Koruptor Dirangkul, Rakyat Kecil Dipukul Muncul di Bintaro Jaksel

Nur mengatakan, mural dihapus oleh warga RT 012 RW 011. Ia memastikan, mural tersebut bukan dihapus oleh aparat tiga pilar.

“Bukan, enggak ada (aparat tiga pilar),” kata Nur.

Nur mengatakan, mural tersebut dihapus pada Selasa malam. Ia memastikan bahwa warga bergerak sendiri untuk menghapus mural tersebut.

“Saya tanya Pak RW, itu katanya, Warga saya (RW 011) lakukan untuk kebersihan wilayah',” ucap Nur.

Baca juga: Mural “Koruptor Dirangkul, Rakyat Kecil Dipukul” di Bintaro Jaksel Dihapus

Adapun cat untuk menghapus disediakan oleh warga. Nur menyebutkan, cat dibeli secara swadaya oleh warga.

Sebelum dihapus, kata “Koruptor” dan “Dipukul” dalam mural tersebut berwarna merah, sedangkan kata “Rakyat Kecil” dan “Dirangkul” berwarna putih.

Mural bernada kritik muncul di sebuah tembok di pinggir Jalan Taman Bintaro Barat, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO Mural bernada kritik muncul di sebuah tembok di pinggir Jalan Taman Bintaro Barat, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Mural tersebut jika dibaca kiri ke kanan bertulisan “Koruptor Dirangkul, Rakyat Kecil Dipukul”.

Jika dibaca sesuai dengan warna, mural itu dibaca “Koruptor Dipukul”, “Rakyat Kecil Dirangkul”.

Dalam mural tersebut juga terdapat empat cap telapan tangan berwarna putih. Selain itu, ada cap telapak tangan dari tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com