JAKARTA, KOMPAS.com - Pembuatan sumur resapan di Jakarta tengah ramai diperbincangkan setelah beredar viral sebuah video yang memperlihatkan sumur resapan dibuat di atas trotoar.
Dalam video yang beredar, perekam menyebut "Pemprov DKI Jakarta Bodoh" karena membangun sumur resapan lebih tinggi daripada permukaan jalan.
“Terus air apa yang akan meresap ke dalam? Ini Pemprov DKI Jakarta betul-betul akalnya enggak jalan,” kata perekam video.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengeluarkan pernyataan pembelaan yang menyebut sumur resapan yang dibuat di atas trotoar itu tetap bisa berfungsi untuk menyerap air.
Baca juga: Wagub DKI Jawab Pertanyaan Netizen soal Sumur Resapan di Trotoar
Menurut Riza, air akan masuk dari permukaan jalan melalui tali-tali air ke bak kontrol yang berbentuk kotak.
Pembuatan sumur resapan diyakini bisa berkontribusi untuk penanganan banjir dan genangan di Jakarta.
Sementara itu, Komisi D DPRD DKI Jakarta menilai pembuatan sumur resapan kurang efektif untuk mengendalikan banjir.
Oleh karena itu, Komisi D meminta Pemprov DKI Jakarta mengevaluasi program pembuatan sumur resapan, baik dari sisi kajian maupun lokasi pembangunannya, agar manfaatnya bisa lebih terasa.
Pembuatan sumur resapan atau drainase vertikal adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswedan saat Pilkada DKI 2017. Anies kala itu optimis pembuatan sumur resapan bisa mengendalikan banjir dan genangan saat hujan mengguyur Ibu Kota.
Baca juga: Wagub DKI Klaim Sumur Resapan Efektif Kurangi Banjir Jakarta, DPRD Nilai Sebaliknya
Saat kampanye, Anies mengatakan ada empat hal utama yang akan ia lakukan jika terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, yakni: