Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kafe di Atas Saluran Air di Kemang, Bakal Dibongkar hingga Bangunan Lain Ditelusuri

Kompas.com - 23/11/2021, 08:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan bangunan di atas saluran air di Kemang Utara, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, belum selesai.

Sejak keberadaan lima ruko yang dijadikan kafe itu ramai disorot, bagian belakang bangunan yang berdiri tepat di atas saluran belum juga dibongkar.

Hingga Senin (22/11/2021), bangunan berlantai dua itu masih kokoh berdiri dengan barang-barang yang masih ada di dalamnya.

Hampir seluruh ruko masih digunakan. Hanya satu ruko di antaranya yang sudah kosong.

Pemprov DKI minta segera dibongkar

Pemprov DKI Jakarta turun tangan menangani bangunan di atas saluran air tersebut.

Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Marullah Matali telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin untuk segera membongkar bangunan itu.

"Itu Wali Kota lagi rapihin. Tidak boleh itu. Bongkar kalau tidak hari ini, besok," ujar Maarullah usai mengunjungi gedung DPMPTSP, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin.

Baca juga: Pembongkaran Bangunan di Atas Saluran Air Kemang, Camat Serahkan Biayanya ke Pemilik Ruko

Marullah mengatakan, selain melanggar aturan, ruko di atas saluran air menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir karena aliran air tersumbat bangunan.

"Kami marah bener, gara-gara itu memang jadi banjir," ucap Marullah.

Marullah pun meminta wali kota di Jakarta untuk segera menginventarisasi bangunan yang berdiri di atas saluran air seperti halnya di Kemang Utara.

"Sudah saya perintahkan ke para wali kota, bukan Jakarta Selatan saja, semuanya saya katakan diiinvetarisir (bangunan di atas saluran air)," ujar Marullah.

Didirikan penyewa ruko

Setidaknya ada lima bangunan yang berdiri di atas saluran air di Kemang Utara, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi penyebab terjadi banjir di lokasi tersebut.KOMPAS.com/Muhamad Isa Bustomi Setidaknya ada lima bangunan yang berdiri di atas saluran air di Kemang Utara, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, yang diduga menjadi penyebab terjadi banjir di lokasi tersebut.
Camat Mampang Prapatan Djaharuddin mengatakan, bangunan yang berdiri di atas saluran air itu dibangun oleh penyewa ruko.

Hal itu diketahui Djaharuddin setelah bertemu dengan pemilik bangunan membahas soal kelima ruko yang melanggar.

"Iya penyewa, info dari pemilik ruko. Saya belum tahu pasti (waktu didirikan), sekitar 2007 atau berapa," ujar Djaharuddin.

Baca juga: Instruksi Sekda DKI Jakarta: Bangunan di Atas Saluran Air Kemang Segera Dibongkar

Djaharuddin mengatakan, dari lima bangunan yang ada, hanya tiga ruko yang melanggar aturan. Bagian belakang ketiga ruko itu yang berdiri di atas saluran air.

"Kan dari lima bangunan cuma tiga yang ada di atas saluran air. Yang ruko paling ujung tidak," kata Djaharuddin.

Namun, dari yang terlihat di lapangan, kedua bangunan yang disebut tak melanggar tak terlihat jelas karena tertutup ruko yang ada sisi kiri, sedangkan dari sisi kanan tertutup rumah mewah.

Pemilik akan bongkar sendiri bangunan

Djaharuddin mengatakan telah melayangkan surat peringatan kepada pemilik untuk segera membongkar bangunan yang melanggar.

Pemilik pun telah membuat pernyataan untuk membongkar bangunan yang berdiri sejak belasan tahun lalu itu.

"Pemilik bangunan dia buat surat pernyataan untuk bongkar sendiri minggu-minggu ini," kata Djaharuddin.

Baca juga: Camat Bakal Data dan Tindak Bangunan di Atas Saluran Air Wilayah Mampang Prapatan

Saat pembongkaran nanti juga akan dikerahkan petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Iya nanti PPSU siap membantu (pembongkaran)," kata Djaharuddin.

Pembongkaran tidak dilakukan dengan alat berat. Biaya pembongkaran akan ditanggung oleh pemilik bangunan.

"(Biaya) ditanggung yang bongkar, pemilik, tapi kami bantu juga. Mereka minta bantuan juga ke kelurahan, paling anak-anak PPSU nanti," kata Djaharuddin.

Data dan tindak bangunan lain

Djaharuddin pun telah memerintahkan seluruh lurah untuk mendata keberadaan bangunan di atas saluran air di wilayahnya yang diduga menjadi penyebab banjir.

"Iya saya sudah minta kepada seluruh lurah untuk mendata (keberadaan bangunan di atas saluran air), " kata Djaharuddin.

Djaharuddin juga memerintahkan jajarannya untuk mengecek lokasi beton cor yang berada di kawasan Pela Mampang, Jakarta Selatan.

Baca juga: Para Wali Kota di Jakarta Diminta Inventarisasi Bangunan di Atas Saluran Air

Sebagai informasi, beton cor tersebut juga berdiri di atas saluran air penghubung Kali Mampang. Wilayah itu menjadi salah satu lokasi langganan banjir setiap kali hujan dengan intensitas tinggi.

"Iya nanti akan kami cek dahulu, oleh Satpol PP. Iya Bangka 1 itu (banjir) wilayah turun ke bawah," kata Djaharuddin.

Djaharuddin menegaskan, berbagai bentuk bangunan apabila berdiri di atas saluran air dipastikan melanggar, terkecuali diperuntukan jembatan untuk akses masuk ke rumah.

"Iya mendirikan bangunan di atas saluran air melanggar, kecuali buat akses masuk atau pintu masuk area bangunan. Kalo misal ada saluran induk di depannya (melanggar)," kata Djaharuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com