Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Interpelasi Formula E, Anies: Kami Lihat Prosesnya ke Depan seperti Apa

Kompas.com - 29/11/2021, 14:27 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, dia menghormati proses internal yang terjadi di DPRD DKI terkait proses pengajuan hak interpelasi Formula E. Balapan mobil listrik Formula E dijadwalkan akan digelar di Jarta pada Juni tahun depan. 

"Selama itu proses internal (DPRD DKI), belum ada ke Pemprov, sekarang ini kan masih berkutat di internal ya, kami hormati proses di internal," kata Anies saat ditemui di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Anggota Fraksi PDI-P: Interpelasi Formula E Enggak Pernah Mati, Hanya Di-pending

Anies mengatakan, interpelasi murni merupakan proses yang terjadi di DPRD DKI. Dia meminta semua pihak menunggu proses interpelasi sampai ada keputusan yang dibuat.

"Jadi DPRD pada waktu itu sudah ada proses di fraksi, sampai sekarang kami lihat saja proses ke depannya seperti apa," ucap Anies.

Interpelasi terus berproses

Anggota Fraksi PDI-P DPRD DKI, Ima Mahdiah mengatakan, proses interpelasi masih terus berjalan. Ima merupakan salah satu inisiator hak interpelasi Formula E itu

Saat ini proses interpelasi masih ditunda karena pembahasan terkait rancangan anggaran pendapatan belanja daerah (RAPBD) 2022 masih berjalan.

"Kami terus interpelasi, kan interpelasi enggak pernah mati, hanya masih di-pending," ujar Ima, Senin pekan lalu.

Baca juga: Yakin Interpelasi soal Formula E Batal, F-Golkar DPRD DKI: Itu Iseng-iseng Berhadiah

Ima mengatakan, Fraksi PDI-P saat ini masih terbuka untuk fraksi-fraksi yang ingin bergabung dalam pengajuan hak interpelasi Formula E.

"Kami juga terbuka menunggu teman-teman yang lain," tutur dia.

Pertanyaan terkait interpelasi, kata Ima, masih sama yaitu transparansi anggaran yang masih dinilai janggal.

Menurut Ima, anggaran commitment fee senilai Rp 2,4 triliun yang kini berubah menjadi Rp 560 miliar patut dicurigai.

"Seharusnya di sini aparat penegak hukum sudah bisa melihat kecurigaan, kok bisa yang tadinya Rp 2,4 triliun bisa turun Rp 560 miliar," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com