Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Dianiaya Oknum Anggota Pemuda Pancasila Membaik, Segera Pulang

Kompas.com - 29/11/2021, 19:44 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

Karosekali terluka dan dilarikan ke rumah sakit setelah dianiaya oknum anggota Ormas Pemuda Pancasila saat mengamankan unjuk rasa di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (25/11/2021) lalu.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, kondisi Karosekali saat sini semakin membaik dan diharapkan segera pulang dalam waktu dekat.

"Sudah membaik. Tadi saya dapat kabar dalam satu atau dua hari ke depan, sudah bisa pulang," ungkap Sambodo saat ditemui di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Pemuda Pancasila Bakal Beri Bantuan Hukum 5 Tersangka Bentrokan dengan FBR di Ciledug

Sementara itu, Kepala Bidang Perawatan Medik dan Perawatan RS Polri, Komisaris Besar dr Yayok Witarto membenarkan kondisi Karosekali semakin membaik

"Saat ini kondisi beliau (Karosekali) membaik. Mungkin dalam beberapa hari lagi, kalau kondisinya terus membaik, bisa rawat jalan," kata Yayok saat ditemui terpisah oleh Kompas.com di kantornya, Senin.

"Bagian kepala (Karosekali) juga sudah ada perbaikan, sudah ada recovery," ujar Yayok.

Sebelumnya, Sambodo mengatakan, berdasarkan pemeriksaan dokter, Karosekali menderita hematoma di sekujur tubuh.

"Ditemukan beberapa luka hematoma akibat trauma benda tumpul di sekujur tubuhnya, terutama di bagian kepala," kata Sambodo di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis malam.

Baca juga: Ada Senjata Tajam dan Stik Golf di Mobil Massa Pemuda Pancasila

Karosekali juga mengalami luka robek di bagian perut. Namun, Sambodo belum bisa memastikan robek itu akibat senjata tajam atau bukan.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Endra Zulpan menjelaskan, pengeroyokan terhadap Karosekali terjadi ketika massa mencoba merangsek masuk ke kompleks parlemen.

Saat itu, Karosekali dan polisi lainnya berusaha menahan massa di depan gerbang.

"Mereka coba maksa masuk ke dalam. Tentunya di sini, Gedung Dewan, ada etika. Dalam rangka penyampaian akomodasi, tentunya akan diakomodir jadi enggak bisa langsung semau-maunya," ujar Zulpan, Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com