Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tunggu Hasil Analisa Sampel Bangunan SMA 96 Jakarta yang Roboh

Kompas.com - 29/11/2021, 22:59 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat masih menunggu hasil analisa sampel material bangunan yang dilakukan Pusat Laboratoriun Forensik (Labfor) Polri.

Kanit Kriminal Khusus Polres Metro Jakarta Barat, AKP Fahmi Fiandri mengatakan, hasil analisa setidaknya sudah bisa diketahui pekan depan.

"Kita masih menunggu hasil dari labfor. Katanya dua minggu setelah pengambilan sampel, antara akhir minggu ini atau awal minggu depan," jelas Fahmi saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Polisi Usut Ada Tidaknya Dugaan Korupsi Proyek Renovasi SMA 96 Jakarta yang Roboh

Sementara itu, pihaknya hingga kini telah memeriksa 21 saksi dalam insiden robohnya bangunan konstruksi SMA 96 Jakarta.

Sejumlah saksi tersebut terdiri dari korban insiden, pihak kontraktor, pejabat pemkot seperti Kepala Suku Dinas Cipta Karya Tata Ruang Jakarta Barat.

"Sedangkan Sudin Pendidikan kita sudah surati minggu kemarin, untuk diperiksa minggu ini," pungkas Fahmi.

Fahmi menyebut pemeriksaan terhadap saksi robohnya SMA 96 Jakarta sudah cukup. Pihaknya hanya tinggal menunggu hasil pemeriksaan dari Puslabfor Polri.

Baca juga: Disdik DKI Siapkan Sanksi terkait Robohnya Gedung SMA 96 Jakarta

Adapun, gedung SMA Negeri 96 Jakarta di Jalan Jati Raya, Nomor 40, RT 007 RW 012, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, yang sedang direnovasi roboh pada Rabu (17/11/2021) siang.

Bangunan sekolah itu sedang direnovasi menyeluruh oleh PT Adhi Karya dan PT Penta Rekayasa sejak dua bulan lalu.

Kapolsek Cengkareng AKP Endah Pusparini mengatakan, empat orang luka-luka dalam peristiwa itu. Keempat korban merupakan pekerja proyek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com