DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua percaya upaya SMP Negeri 2 Depok untuk menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas setelah dihentikan lebih dari 10 hari karena ada temuan klaster Covid-19.
Mereka merelakan anaknya mengikuti PTM Terbatas lantaran kesulitan mendampingi dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Eko (44), orangtua murid kelas 7 SMP Negeri 2 Depok mengaku percaya terhadap sekolah untuk menjalankan PTM Terbatas.
Baca juga: Cerita Guru SMPN 2 Depok Senang PTM Terbatas
Eko mengaku sudah mempertimbangkan banyak hal. Ia tidak langsung menyalahkan pihak sekolah terkait kemunculan klaster PTM Terbatas.
“Karena memang kita berhadapan dengan sesuatu yang tidak terlihat. Jadi usahanya sudah maksimal, nah kemudian anak-anak ini juga berkumpul untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Nah dari situ mungkin tertular,” ujar Eko di Depok, Selasa (30/11/2021).
“Bagi saya pribadi cukup nyaman untuk melepas anak ke sekolah. Apalagi kemarin juga ada PCR dan kami sendiri berkala swab,” tambah Eko.
Ia mengakui tak mudah mendampingi anak selama belajar di rumah. Ia merasa ada banyak hal yang hilang saat PJJ antara guru dan murid.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Mempertanyakan Data Pelecehan Seksual Anak, Ini Penjelasan Kejaksaan
“Jadi banyak hal yang hilang seperti ikatan emosional dengan guru, dan sebagainya. Anak di rumah kedisplinannya jauh berkurang. Sangat jauh berkurang dibanding ke sekolah,” kata Eko.
“Rasa memiliki tanggung jawab terhadap pelajaran juga kurang. Jadi di rumah itu santai aja. Mengisi waktu di rumah itu banyak main game. Itu yang terjadi. Untuk menghentikannya itu tak mudah. Jadi saya pribadi enggak keberatan untuk melepas anak PTM,” lanjut Eko.
Sementara itu, orangtua murid kelas 8, Ria juga mengaku tak khawatir anaknya menjalani PTM Terbatas.
Ria mengatakan, anaknya lebih memilih belajar di sekolah.
“Kalau di rumah belajarnya susah. Kalau saya sih enggak khawatir yang gimana-gimana ya. Tergantung imun anak aja. Kalau menurut saya, Covid-19 itu ada tapi enggak bahaya-bahaya banget. Itu menurut saya ya,” kata Ria saat ditemui.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.