Adi mengatakan, dalam video tersebut tampak direksi PT Transjakarta sedang menonton tari perut atau belly dance.
"Jalan-jalan direksi lengkap, Bapak pergi ke kafe, Bapak (menonton) belly dance (tari perut), striptis, ngobrol-ngobrol tentang perkembangan transportasi," kata Adi.
Yana pun menginterupsi pernyataan Adi.
Baca juga: Polda Metro Jaya Tegur Transjakarta karena Tak Laporkan Kecelakaan di Jalan Pramuka Jaktim
"Saya warga negara kepada wakil rakyat, hanya ingin menanyakan, mohon maaf, (yang menonton belly dance) ini siapa?" tanya Yana.
"Saya warga negara, saya hanya ingin mengetahui apakah video itu ada atau tidak," tutur Yana dengan nada yang meninggi.
Adi kemudian meminta Yana tidak melibatkan perasaannya atas pernyataan tersebut.
"Saya tidak bicara tentang Anda, saya kan sebut tadi (direksi), saya tidak bicara tentang Anda," tutur Adi yang merupakan politikus Partai Gerindra.
Rapat tersebut ditutup dengan tiga rekomendasi dari Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz. Pertama, Aziz merekomendasikan reorganisasi manajemen Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Transjakarta.
"Paling tidak, ada tiga hal yang kami sampaikan akan menjadi rekomendasi. Yang pertama adalah harus diadakan reorganisasi struktur dan harus ada penanggung jawab di bidang keselamatan," kata Aziz menutup rapat kerja Komisi B dengan PT Transjakarta.
Aziz berharap, ada direksi khusus untuk memastikan kecelakaan bus transjakarta tidak terulang kembali.
Rekomendasi kedua, harus ada audit total atas kecelakaan beruntun yang terjadi belakangan. Audit tersebut harus melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk mengetahui penyebab terjadinya kecelakaan.
Rekomendasi terakhir adalah pihak operator harus memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). PT Transjakarta tidak boleh menurunkan SPM. Apabila ada operator yang menurunkan SPM, PT Transjakarta diminta untuk tegas melakukan tindakan.
Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, Kesehatan dan Kondisi Sopir Jadi Sorotan
"Ketiga rekomnedasi ini dari Komisi B. Saya harap, kita semua berharap agar kejadian (kecelakaan) seperti yang sudah terjadi tidak terjadi lagi ke depan," kata Aziz.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.