Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP 2021: Pembenahan Infrastruktur di Bogor, Pembukaan Alun-alun hingga Jadi Kota Ramah Sepeda

Kompas.com - 30/12/2021, 12:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

"Selain itu, kita berharap jalur sepeda yang banyak dibangun ini membuat Kota Bogor mempunyai daya tarik lebih. Jadi, ke Bogor bukan hanya untuk lari tapi bersepeda, wisata kuliner, dan lain-lain sehingga menimbulkan dampak ekonomi bagi warga," sambung Bima.

Baca juga: Selama PPKM Darurat, Jalur Pedestrian SSA Kebun Raya Bogor Ditutup

3. Pembangunan Masjid Agung

Pada 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) juga mengebut pengerjaan pembangunan Masjid Agung yang nantinya akan terintegrasi dengan Alun-alun Kota Bogor dan Stasiun Bogor.

Hingga akhir tahun ini, proses pengerjaan Masjid Agung difokuskan pada pemasangan atap dan kolam spiral dengan anggaran mencapai Rp 31 miliar.

Namun, percepatan penyelesaian tahap pertama pembangunan Masjid Agung dipastikan molor dari target yang seharusnya sudah rampung di akhir tahun ini.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, faktor cuaca dan teknis menjadi kendala utama dalam proses penyelesaian pembangunan Masjid Agung.

Baca juga: Ada Galian Pipa Air Bersih di Jalan Raya Bogor, Arus Lalin Menuju Cibubur Tersendat

Kondisi itu kemudian memengaruhi proses pemasangan konstruksi tower sehingga mengalami keterlambatan meski waktu dan jumlah pekerja telah ditambah.

Sebagai konsekuensinya, Pemkot Bogor menjatuhkan sanksi denda Rp 1,5 miliar kepada pihak kontraktor. Sanksi diberikan karena pengerjaan pembangunan Masjid Agung mengalami keterlambatan 50 hari kerja.

"Seharusnya kendala tersebut bisa dihitung oleh kontraktor. Sesuai aturan, kontraktor dikenakan denda atau penalti karena keterlambatan ini," ungkap Bima.

"Insya Allah pemasangan atap akan selesai di awal Februari 2022. Mundur satu bulan lebih dari target," sambung dia.

Bima memastikan akan terus mengawasi proyek tersebut secara intens. Ia sekaligus menegaskan, Pemkot Bogor tak pernah berniat untuk memperlambat pengerjaan Masjid Agung tersebut.

Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Kota Bogor Berlakukan Ganjil Genap pada Jumat-Minggu

Untuk saat ini, kata Bima, semua pihak terkait fokus mengupayakan pembangunan agar berjalan dengan lancar sehingga tahun depan masjid tersebut sudah bisa digunakan

"Masjid kebanggaan masyarakat Kota Bogor itu sudah bisa digunakan, tahun depan. Lanjutan pembangunan berupa interior, fasad, dan lainnya bisa tuntas hingga akhir tahun 2022," beber Bima.

4. Biskita Trans Pakuan

Di tahun 2021, Kota Bogor mulai menunjukan usaha serius dalam menata masalah transportasi.

Awal November lalu, Pemkot Bogor resmi meluncurkan layanan Biskita Trans Pakuan yang berkolaborasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

Biskita Trans Pakuan merupakan layanan angkutan umum massal dengan konsep Bus Rapid Transit (BRT) yang sesuai dengan standar pelayanan minimal melalui subsidi berbasis skema Buy The Service (BTS).

Di awal peluncurannya, sebanyak 10 bus dioperasikan untuk melayani penumpang di jalur koridor 5 (Ciparigi-Stasiun Bogor).

Baca juga: Biskita Trans Pakuan Kini Layani Rute Parung Banteng-Air Mancur Bogor, Tarif Gratis hingga Akhir 2021

Hingga hari ini, sudah ada 49 bus Biskita Trans Pakuan yang telah mengaspal di Kota Bogor.

Bus-bus tersebut melayani rute perjalanan di empat koridor, yakni koridor 1 (Terminal Bubulak-Cidangiang), koridor 2 (Terminal Bubulak via Cidangiang-Ciawi), koridor 5 (Stasiun Bogor-Ciparigi), dan koridor 6 (Parung Banteng - Air Mancur Bogor).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, hadirnya layanan Biskita Trans Pakuan itu sekaligus untuk menjawab program konversi angkutan kota (angkot) di wilayahnya.

Bima mengklaim, dengan adanya layanan Biskita Trans Pakuan, jumlah angkot di Kota Bogor berhasil dikurangi hingga 147 unit.

Bima menuturkan, konsep konversi tiga angkot menjadi 1 bus harus terus dikawal secara jujur dan adil.

Baca juga: Biskita Trans Pakuan Kota Bogor Buka 2 Koridor Baru, Tarif Masih Gratis

"Jujur artinya harus benar-benar konversi 3 angkot menjadi 1 bus. Sementara adil dimaksudkan tidak ada yang ditinggalkan, para pengemudi angkot semaksimal mungkin direkrut untuk di training menjadi pengemudi bus atau tenaga mekanik," ungkap Bima.

"Angkot yang dibesituakan adalah angkot yang sudah dicek dan tidak layak jalan. Untuk angkot yang masih layak jalan di plat hitamkan dan mungkin saja digunakan untuk hal-hal lain yang bermanfaat tapi tanpa digunakan sebagai angkutan kota," tambah dia.

Konversi juga diberlakukan bagi para pengemudi angkot dengan penerapan syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti usia, latar belakang, pendidikan, dan memiliki lisensi mengemudi.

Sementara untuk pengemudi yang usianya melebihi ketentuan akan direkrut menjadi tenaga keamanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com