Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengaku Diancam Mafia Tanah, Dinno Patti Djalal: Dia Suruh Orang untuk Habisi Saya

Kompas.com - 04/01/2022, 11:44 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal mengaku diancam oleh tersangka mafia tanah keluarganya.

Hal itu dilakukan tersangka dengan menyuruh seseorang untuk menghabisi nyawa Dino secara diam-diam.

"Enggak secara langsung, dia menyuruh orang untuk menghabisi saya," ujar Dino saat dikonfirmasi, Selasa (4/1/2021).

Baca juga: Dino Patti Djalal Mengaku Diancam Tersangka Mafia Tanah Keluarganya

Namun, kata Dino, orang suruhan tersebut justru membocorkan rencana jahat dan instruksi tersangka mafia tanah itu.

Dino mengaku mengantongi beberapa rekaman suara berisi instruksi tersangka kepada orang suruhan tersebut.

"Pelaku yang disuruh itu salah satu sindikat. Tapi dia bocorkan rencana itu karena enggak mau ambil risiko," kata Dino.

Kini, Mantan Wakil Menteri Luar Negeri itu sudah berkomunikasi dengan Polda Metro Jaya.

Dia juga memberikan bukti berupa instruksi tersangka kepada orang suruhannya.

Baca juga: Polisi Limpahkan Berkas Kasus Mafia Tanah yang Menyasar Keluarga Dino Patti Djalal ke Kejaksaan

"Saya sudah sampaikan informasi ini ke Polda Metro Jaya. Saya berikan juga data-data dan rekaman yang ada ke kepolisian," kata Dino.

"Yang saya kirim baru satu rekaman, tapi ada rekaman lain saya enggak buka," pungkas dia.

Polda Metro Jaya sebelumnya mengungkap kasus mafia tanah yang dialami dan dilaporkan pihak keluarga Dino Patti Djalal.

Ada 15 tersangka yang ditangkap dari tiga laporan dugaan penipuan sertifikat tanah dan bangunan milik ibunda Dino.

"Dari pengungkapan tiga laporan polisi ini ada 15 tersangka yang bisa ditangkap, masing-masing LP ada lima tersangka. Jadi dari tiga LP ini totalnya adalah 15 tersangka," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran saat merilis kasus itu secara daring pada 19 Februari 2021.

Baca juga: Tembok Pagar Rumah Milik Ibu Dino Patti Djalal Roboh dan Timpa Rumah Lain, Keluarga Dino Siap Bayar Ganti Rugi

Dari 15 tersangka, salah satunya adalah Fredy Kusnadi yang sempat berseteru dengan Dino melalui media. Fredy ditangkap di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kasus mafia tanah itu sebelumnya ramai media sosial dan jadi pemberitaan media setelah Dino meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Irjen Fadil Imran untuk mengusut kasus itu.

Kasus mafia tanah itu sebelumnya ramai media sosial dan jadi pemberitaan media setelah Dino meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Irjen Fadil Imran untuk mengusut kasus itu.

Hal itu diungkapkan Dino melalui akun resmi Twitter-nya, @dinopattidjalal, setelah ibunya menjadi korban dugaan pencurian dan pemalsuan sertifikat rumah.

"Sy mohon perhatian Gubernur @aniesbaswedan+Kapolda Metro utk meringkus SEMUA komplotan mafia tanah yg kiprahnya semakin rugikan + resahkan rakyat. Sy juga harap masyarakat agar berani lawan mafia tanah. Para korban mafia tanah agar bersatu melawan mrk #berantasmafiatanah," tulis Dino melalui akun Twitter-nya.

Baca juga: Tembok Rumah Ibu Dino Patti Djalal yang Roboh Perparah Banjir, Puluhan Unggas Milik Warga Mati Terendam

Dalam twit lainnya, Dino menjelaskan bahwa orangtuanya mengetahui telah menjadi korban mafia tanah setelah sertifikat rumah itu berubah nama kepemilikan.

Ia menilai komplotan itu sudah terencana melakukan aksi pencurian sertifikat rumah tersebut.

"Modus komplotan: mengincar target, membuat KTP palsu, berkolusi dgn broker hitam+notaris bodong, dan pasang figur2 "mirip foto di KTP" yg dibayar utk berperan sbg pemilik KTP palsu. Komplotan ini sudah secara terencana menargetkan sejumlah rumah ibu sy yg sudah tua," kata dia.

Dino menyebutkan bahwa para mafia tanah itu melakukan pencurian dengan mengganti kepemilikan nama yang ada di sertifikat rumah.

"Agar publik waspada : satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu2 sertifikat rumah milik Ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apapun dgn Ibu saya," tulis Dino.

Baca juga: Tembok Rumah Ibu Dino Patti Djalal Roboh, Penyebabnya Curah Hujan Tinggi dan Sumur Resapan di Tepi Lereng

Dino menyebutkan bahwa ibunya telah menjadi korban pencurian sertifikat rumah oleh mafia sebanyak lima kali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Tak Senang Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com